Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh menilai Desa Wisata Golo Loni di Kabupaten Manggarai Timur menjadi inspirasi pariwisata berkelanjutan berbasis budaya dan masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kekayaan alam dan budaya yang khas merupakan contoh nyata bagaimana peran aktif masyarakat dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan melalui pengalaman terpadu yang mencakup petualangan alam, budaya lokal, dan agrowisata, serta interaksi langsung dengan kehidupan tradisional," kata Frans Teguh dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam rangkaian kunjungan BPOLBF ke zona koordinatif yakni Desa Wisata Golo Loni, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Frans Teguh juga menjelaskan pariwisata berkelanjutan melalui pengalaman terpadu di Desa Wisata Golo Loni tidak hanya memperkaya pengalaman berwisata tetapi juga mendorong pelestarian nilai-nilai autentik dan memperkuat pemahaman terhadap kearifan lokal.
Ia menambahkan Desa Wisata Golo Loni merupakan salah satu desa wisata yang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Berkat upaya kolektif masyarakat dan pemerintah desa dalam mengelola potensi pariwisata secara berkelanjutan, Golo Loni berhasil masuk dalam 500 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024.
Berbagai pencapaian dan inovasi Desa Wisata Golo Loni semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi unggulan di Manggarai Timur dan menjadi contoh nyata bagaimana desa dapat berkembang melalui pariwisata yang berbasis pada potensi lokal dan partisipasi masyarakat.
"Sebuah pencapaian yang membanggakan sekaligus menjadi pengakuan atas komitmen desa dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis lokal," katanya.
Frans Teguh juga menekankan pentingnya penguatan tata kelola kegiatan berwisata dan regulasi yang bisa mengatur hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pengunjung, untuk menjaga keberlangsungan Desa Wisata Golo Loni.
"Ini sekaligus merupakan upaya edukasi dan pengendalian perilaku wisatawan," ujarnya.
Lebih lanjut, aktivitas berwisata di Desa Golo Loni yang dinilai cukup beresiko seperti arung jeram dan flying fox harus memperhatikan faktor kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
Oleh karena itu, kata dia, keterlibatan pemerintah daerah sebagai pihak yang berwenang dalam pengaturan dan pengawasan kelayakan usaha sangat diperlukan guna menjamin keberlanjutan dan keadilan dalam pengelolaan.
Sementara itu, berdasarkan catatan dalam kunjungan kerja BPOLBF ke Desa Wisata Golo Loni terdapat beragam aktivitas wisata yang ditawarkan seperti river tubing, tracking, agrowisata, pengamatan burung, wahana flying fox hingga arung jeram. Keberagaman atraksi ini menjadikan Golo Loni sebagai destinasi wisata alam dan petualang yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF: Desa Wisata Golo Loni jadi inspirasi pariwisata berkelanjutan