Kupang (Antara NTT) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr WZ Johannes Kupang Dominggus Mere mengatakan pihaknya mendukung penuh rumah sakit jiwa (RSJ) di Naimata, Kota Kupang jika sudah mulai beroperasi.
Dukungan itu, terutama dalam hal penyiapan tenaga kerja bagi rumah sakit jiwa milik pemerintah daerah itu, kata Dominggus Mere kepada Antara terkait rencana beroperasinya RS Jiwa Naimata pada 2017 ini.
Mantan Sekda Kabupaten Ende itu, juga berharap rumah sakit itu segera beroperasi agar bisa melayani pasien yang mengalami gangguan jiwa, baik yang ada di Kota Kupang maupun daerah lain di provinsi berbasis kepulauan itu.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang terletak di Kelurahan Naimata, Kota Kupang itu, sudah dibangun 10 tahun atau sejak 2007 lalu, namun hingga saat ini belum digunakan.
"Alasan selama ini adalah proses perijinan sejumlah bangunan RSJ yang kabarnya belum ada, makanya kami sengaja untuk melihat secara langsung kondisi lapangan," kata Ketua Komisi V DPRD NTT Jimmy WB Sianto.
Jimmy Sianto mengatakan hal itu saat bersama sejumlah anggota Komisi V DPRD NTT melakukan kunjungan kerja untuk melihat secara langsung dari pembangunan bangunan RSJ yang dibangun di kelurahan Naimata pekan ini.
Ia mengatakan, untuk membangun RSJ tersebut pemerintah telah mengucur dana sebesar Rp25 miliar, namun hingga kini belum diselesaikan pembangunannya.
Sesuai kontrak, pembangunannya telah selesai pada 2016 lalu, dan 2017 sudah bisa beroperasi. Namun ia mengatakan dari hasil meninjau langsung ia sendiri mengatakan tidak yakin bahwa pada 2017 RSJ tersebut sudah bisa beroperasi.
"Kalau operasi rawat jalan mungkin sudah bisa dilakukan, tetapi kalau operasi rawat inap, menurut saya belum bisa dilaksanakan, karena memang belum ada penghubung antar bangsal yang satu dengan bangsal yang lain," ujarnya.
Ia mengharapkan agar RSJ yang telah dibangun sejak 2007 itu tidak mubasir seperti salah satu bangunan RSJ yang telah dibangun namun tidak digunakan secara baik.
Dominikus Mere menambahkan, pembangunan gedung RS Jiwa Naimata dilakukan Pemerintah Provinsi NTT.
"Kami menunggu saja, kalau dalam beberapa bulan ke depan ini sudah bisa beroperasi, maka kami akan menyiapkan tenaga dokter untuk membantu rumah sakit itu," katanya.
Dukungan itu, terutama dalam hal penyiapan tenaga kerja bagi rumah sakit jiwa milik pemerintah daerah itu, kata Dominggus Mere kepada Antara terkait rencana beroperasinya RS Jiwa Naimata pada 2017 ini.
Mantan Sekda Kabupaten Ende itu, juga berharap rumah sakit itu segera beroperasi agar bisa melayani pasien yang mengalami gangguan jiwa, baik yang ada di Kota Kupang maupun daerah lain di provinsi berbasis kepulauan itu.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang terletak di Kelurahan Naimata, Kota Kupang itu, sudah dibangun 10 tahun atau sejak 2007 lalu, namun hingga saat ini belum digunakan.
"Alasan selama ini adalah proses perijinan sejumlah bangunan RSJ yang kabarnya belum ada, makanya kami sengaja untuk melihat secara langsung kondisi lapangan," kata Ketua Komisi V DPRD NTT Jimmy WB Sianto.
Jimmy Sianto mengatakan hal itu saat bersama sejumlah anggota Komisi V DPRD NTT melakukan kunjungan kerja untuk melihat secara langsung dari pembangunan bangunan RSJ yang dibangun di kelurahan Naimata pekan ini.
Ia mengatakan, untuk membangun RSJ tersebut pemerintah telah mengucur dana sebesar Rp25 miliar, namun hingga kini belum diselesaikan pembangunannya.
Sesuai kontrak, pembangunannya telah selesai pada 2016 lalu, dan 2017 sudah bisa beroperasi. Namun ia mengatakan dari hasil meninjau langsung ia sendiri mengatakan tidak yakin bahwa pada 2017 RSJ tersebut sudah bisa beroperasi.
"Kalau operasi rawat jalan mungkin sudah bisa dilakukan, tetapi kalau operasi rawat inap, menurut saya belum bisa dilaksanakan, karena memang belum ada penghubung antar bangsal yang satu dengan bangsal yang lain," ujarnya.
Ia mengharapkan agar RSJ yang telah dibangun sejak 2007 itu tidak mubasir seperti salah satu bangunan RSJ yang telah dibangun namun tidak digunakan secara baik.
Dominikus Mere menambahkan, pembangunan gedung RS Jiwa Naimata dilakukan Pemerintah Provinsi NTT.
"Kami menunggu saja, kalau dalam beberapa bulan ke depan ini sudah bisa beroperasi, maka kami akan menyiapkan tenaga dokter untuk membantu rumah sakit itu," katanya.