Ende (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, Indonesia belum merdeka dalam urusan sinyal untuk akses internet berkecepatan tinggi.
"Indonesia sudah merdeka 74 tahun, tetapi untuk urusan sinyal, Indonesia belum merdeka karena masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa belum semuanya menikmati akses sinyal berkecepatan tinggi," kata Rudiantara di Detusoko, Ende, Senin (25/3).
Dia mengemukakan hal itu, pada acara sosialisasi Indonesia Merdeka Sinyal di SMA Negeri Detusoko, Desa Detusoko, Kecamatan Detusoko, sekitar 30 km arah barat Ende, ibu kota Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan akses internet ke SMA Negeri Detusoko ini dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan PT Skyreach.
Bahkan masyarakat yang berada di wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) justeru membayar lebih mahal dari para pengguna internet di Pulau Jawa.
Menurut dia, mereka yang tinggal di Jakarta atau mereka yang sedang berada di Jakarta, bisa menikmati akses internet lebih cepat ketimbang di Papua dan di NTT.
Sementara masyarakat yang berada di Timur Indonesia, selain mendapat akses internet yang lebih lambat, tetapi justeru membayarnya lebih mahal.
"Ini menjadi sesuatu yang tidak fair karena semua rakyat bangsa ini memilik hak yang sama untuk menikmati akses internet dengan lebih baik," katanya.
"Karena itu, pemerintah terus berupaya agar layanan internet harus bisa menjangkau seluruh pelosok negeri kepulauan ini agar masyarakatnya bebas merdeka menggunakan internet," demikian Rudiantara.
Baca juga: Menkominfo sosialisasi pemanfaatan internet di Ende
Baca juga: Menkominfo: Masyarakat Tidak Fobia Gunakan Internet
"Indonesia sudah merdeka 74 tahun, tetapi untuk urusan sinyal, Indonesia belum merdeka karena masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa belum semuanya menikmati akses sinyal berkecepatan tinggi," kata Rudiantara di Detusoko, Ende, Senin (25/3).
Dia mengemukakan hal itu, pada acara sosialisasi Indonesia Merdeka Sinyal di SMA Negeri Detusoko, Desa Detusoko, Kecamatan Detusoko, sekitar 30 km arah barat Ende, ibu kota Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan akses internet ke SMA Negeri Detusoko ini dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan PT Skyreach.
Bahkan masyarakat yang berada di wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) justeru membayar lebih mahal dari para pengguna internet di Pulau Jawa.
Menurut dia, mereka yang tinggal di Jakarta atau mereka yang sedang berada di Jakarta, bisa menikmati akses internet lebih cepat ketimbang di Papua dan di NTT.
Sementara masyarakat yang berada di Timur Indonesia, selain mendapat akses internet yang lebih lambat, tetapi justeru membayarnya lebih mahal.
"Ini menjadi sesuatu yang tidak fair karena semua rakyat bangsa ini memilik hak yang sama untuk menikmati akses internet dengan lebih baik," katanya.
"Karena itu, pemerintah terus berupaya agar layanan internet harus bisa menjangkau seluruh pelosok negeri kepulauan ini agar masyarakatnya bebas merdeka menggunakan internet," demikian Rudiantara.
Baca juga: Menkominfo sosialisasi pemanfaatan internet di Ende
Baca juga: Menkominfo: Masyarakat Tidak Fobia Gunakan Internet