Kupang (ANTARA) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 2 Kupang, pada hari pertama berlangsung tanpa ganguan jaringan internet maupun listrik, meski 188 siswa di antaranya menggunakan laptop pinjaman dari para orangtua.
Kepala SMAN 2 Kupang Max Nggeolima yang ditemui Antara di Kupang, Senin (1/4) menjelaskan pelaksanaan UNBK untuk sesi pertama berjalan dengan sukses.
Menurut dia, peserta UNBK di SMA Negeri 2 Kupang tercatat 505 orang siswa namun salah satu siswa tidak mengikuti ujian nasional 2019 karena meninggal dunia sebelum tibanya UNBK.
Max mengatakan pelaksanaan UNBK di lembaga pendidikan ini dilaksanakan melalui tiga sesi karena keterbatasan laptop yaitu sesi pertama mulai pukul 07.30 hingga 09.30 wita, sesi kedua pukul 10.00 sampai 12.00 wita dan sesi ketiga pukul 14.00-16.00 wita.
"Pelaksaan UNBK pada sesi pertama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung lancar tanpa adanya ganguan jaringan internet maupun listrik. Kami mengelar ujian melalui tiga sesi karena masih ada kekurangan laptop untuk digunakan siswa seperta UNBK," kata Max.
Max mengatakan sekolah hanya menyiapkan sebanyak 200 unit laptop untuk kegiatan UNBK yang diikuti ratusan siswa itu.
Dia mengatakan, ratusan peserta UNBK sebelumnya telah melaksanakan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) guna mempersiapkan para siswa menghadapi UNBK 2019 agar target kelulusan 100 persen bisa tercapai.
Sementara itu dua siswa SMA Negeri 2 Kupang, Salma Hoja dan Nola Risi yang ditemui terpisah mengaku tidak menemui kendala dalam mengerjakan soal ujian karena jaringan internet, listrik tanpa ada ganguan.
"Kami bisa mengerjakan soal dengan baik dan tepat waktu yang ditentukan. Jaringan internet dan listrik tidak ada masalah. Jaringan internetnya sangat lancar tanpa ada ganguan," kata Salma.
Baca juga: Orang tua terpaksa pinjamkan laptop untuk sukseskan UNBK 2019
Baca juga: NTT targetkan semua sekolah sudah laksanakan UNBK pada 2020
Kepala SMAN 2 Kupang Max Nggeolima yang ditemui Antara di Kupang, Senin (1/4) menjelaskan pelaksanaan UNBK untuk sesi pertama berjalan dengan sukses.
Menurut dia, peserta UNBK di SMA Negeri 2 Kupang tercatat 505 orang siswa namun salah satu siswa tidak mengikuti ujian nasional 2019 karena meninggal dunia sebelum tibanya UNBK.
Max mengatakan pelaksanaan UNBK di lembaga pendidikan ini dilaksanakan melalui tiga sesi karena keterbatasan laptop yaitu sesi pertama mulai pukul 07.30 hingga 09.30 wita, sesi kedua pukul 10.00 sampai 12.00 wita dan sesi ketiga pukul 14.00-16.00 wita.
"Pelaksaan UNBK pada sesi pertama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung lancar tanpa adanya ganguan jaringan internet maupun listrik. Kami mengelar ujian melalui tiga sesi karena masih ada kekurangan laptop untuk digunakan siswa seperta UNBK," kata Max.
Max mengatakan sekolah hanya menyiapkan sebanyak 200 unit laptop untuk kegiatan UNBK yang diikuti ratusan siswa itu.
Dia mengatakan, ratusan peserta UNBK sebelumnya telah melaksanakan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) guna mempersiapkan para siswa menghadapi UNBK 2019 agar target kelulusan 100 persen bisa tercapai.
Sementara itu dua siswa SMA Negeri 2 Kupang, Salma Hoja dan Nola Risi yang ditemui terpisah mengaku tidak menemui kendala dalam mengerjakan soal ujian karena jaringan internet, listrik tanpa ada ganguan.
"Kami bisa mengerjakan soal dengan baik dan tepat waktu yang ditentukan. Jaringan internet dan listrik tidak ada masalah. Jaringan internetnya sangat lancar tanpa ada ganguan," kata Salma.
Baca juga: Orang tua terpaksa pinjamkan laptop untuk sukseskan UNBK 2019
Baca juga: NTT targetkan semua sekolah sudah laksanakan UNBK pada 2020