Kupang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga memastikan kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), meski sempat terjadi kendala cuaca buruk yang menyebabkan keterlambatan kapal tanker bersandar.

“Pertamina Patra Niaga tetap berkomitmen menjaga suplai energi masyarakat,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi dikonfirmasi di Kupang, Kamis.

Dia mengatakan kapal tanker sudah melakukan bongkar muat 500 kiloliter (kl) Pertalite dan 300  kl Biosolar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ngada.

Ia menjelaskan keterlambatan pasokan yang sempat dikeluhkan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir terjadi karena faktor cuaca yang menghambat kapal masuk ke pelabuhan.

Untuk itu, langkah mitigasi dilakukan dengan percepatan sandar dan penambahan suplai dari kapal lain.

Menurut dia, tambahan pasokan akan terus mengalir. Kamis ini dijadwalkan masuk 1.000 kl Biosolar, sedangkan Jumat (3/10) besok akan menyusul 500 kl Pertalite dan 250 kl Pertamax.

“Dengan adanya tambahan ini, keadaan diharapkan semakin membaik menuju distribusi normal,” ujarnya.

Selain mempercepat suplai kapal, Pertamina Patra Niaga juga melakukan alih suplai dari Terminal BBM Maumere menggantikan Terminal BBM Ende sebagai suplai poin untuk mempercepat distribusi ke SPBU di Ngada.

Ahad menambahkan, pihaknya menerapkan sistem prioritas agar distribusi lebih efektif. Pengisian diprioritaskan untuk konsumen kendaraan dibandingkan non-kendaraan guna meminimalkan spekulan.

“Koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum setempat juga kami lakukan agar distribusi berjalan tertib,” ujar dia.

Sebelumnya beredar foto antrean kendaraan yang mengular di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) di Kabupaten Ngada.

Kondisi ini terjadi karena terlambat masuknya pasokan BBM ke daerah itu, akibat kondisi cuaca di wilayah perairan yang dilalui sama kapal tanker.

 


Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025