Kupang, NTT (ANTARA) - Sebanyak 720-an peserta mengikuti kegiatan Fun Walk Berdampak yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 sekaligus menggalang wakaf bagi pembangunan fasilitas air bersih.

“Kegiatan Fun Walk Berdampak tidak hanya bertujuan untuk mempererat kebersamaan, tetapi juga menjadi momentum berbagi melalui gerakan wakaf atau donasi,” kata Ketua Panitia HAB ke-80 Achmad Alkatiri di Kupang, Jumat.

Ia menyebut peserta berpartisipasi dengan memberikan wakaf minimal Rp25.000 untuk mendukung pembuatan sumur bor di Desa Besleu, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Program wakaf ini bekerja sama dengan LAZNAS Dompet Dhuafa dan Bank Indonesia,” katanya.

Selain itu, panitia juga menyiapkan paket anjangsana yang akan disalurkan ke panti jompo dan panti asuhan sebagai bentuk kepedulian sosial dalam rangka memperingati HAB ke-80 Kementerian Agama RI.

Dalam kegiatan tersebut, Bank Indonesia turut menggelar sosialisasi dan edukasi rupiah bertema “Cinta dan Bangga Paham Rupiah” yang menekankan pentingnya mengenal, merawat, dan menggunakan rupiah secara bertanggung jawab.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenag NTT Ishak Sulaiman mengatakan momentum HAB ke-80 menjadi pengingat bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk memperkuat komitmen pelayanan publik yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kehadiran Kementerian Agama harus dirasakan manfaatnya, terutama melalui program dan kegiatan yang memberi nilai kemaslahatan bagi umat,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas semangat berbagi melalui wakaf yang menunjukkan nilai kepedulian sosial di lingkungan Kementerian Agama.

Kegiatan ini turut diikuti oleh ASN Kemenag NTT, Kemenag Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, siswa-siswi MAN dan MTs Kota Kupang, sejumlah mitra perbankan seperti BRI, BSI, Bank Mandiri, Bank Indonesia, serta masyarakat umum.


Pewarta : Yoseph Boli Bataona
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025