Kupang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyetujui usulan penutupan Pulau Komodo yang merupakan habitatnya binatang purba langka raksasa Komodo (varanus komodoensis) untuk kepentingan konservasi.
"Pak Presiden Jokowi sudah menyetujui usul penutupan Pulau Komodo itu, setelah pak Gubernur Viktor Laiskodat berbicara langsung dengan kepala negara saat melakukan kampanye Pilpres 2019 di Kupang, Senin (8/4)," kata Kepala Biro Humas Setda NTT Mariius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Rabu (10/4).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari rencana penutupan Pulau Komodo selama satu tahun dengan tujuan mengkonservasi kehidupan hewan langka dan dilindungi UU tersebut.
Ia mengatakan saat Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyampaikan ikhwal penutupan Pulau Komodo, salah satu habitatnya Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Presiden Jokowi langsung menyetujuinya.
Bahkan Presiden Jokowi langsung menelpon Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya untuk secepatnya memproses penutupan Pulau Komodo guna mengkonservasi hewan dan alam di pulau itu.
Menurut Jelamu, Gubernur Laiskodat juga sudah menyampaikan informasi ini saat dilakukan dialog antara pemerintah provinsi NTT dengan pimpinan lembaga keagamaan di Kupang, Selasa (9/4).
Baca juga: Wisatawan ke Pulau Komodo akan dibatasi
"Saya ingin tekankan bahwa yang ditutup itu hanya Pulau Komodo saja. Jadi wisatawan masih bisa bebas berwisata di kawasan TNK lainnya, seperti Pulau Rinca, Pantai Pink, Pulau Padar dan kawasan wisata lainnya di daerah itu," ujarnya.
Penutupan Pulau Komodo untuk kepentingan konservasi itu, menurut rencana akan dilakukan pada 2020, dan kawasan itu diharapkan bisa dikelolah langsung oleh Pemda NTT, sehingga rentan pengawasan lebih dekat.
Selain untuk kepentingan konservasi, penutupan Pulau Komodo juga bermaksud untuk kepentingan rekayasa genetika guna meningkatkan populasi Komodo.
Baca juga: Komodo yang diperdagangkan kemungkinan dari Riung
Baca juga: Komodo yang diperdagangkan berasal dari daratan Flores
"Pak Presiden Jokowi sudah menyetujui usul penutupan Pulau Komodo itu, setelah pak Gubernur Viktor Laiskodat berbicara langsung dengan kepala negara saat melakukan kampanye Pilpres 2019 di Kupang, Senin (8/4)," kata Kepala Biro Humas Setda NTT Mariius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Rabu (10/4).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari rencana penutupan Pulau Komodo selama satu tahun dengan tujuan mengkonservasi kehidupan hewan langka dan dilindungi UU tersebut.
Ia mengatakan saat Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyampaikan ikhwal penutupan Pulau Komodo, salah satu habitatnya Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Presiden Jokowi langsung menyetujuinya.
Bahkan Presiden Jokowi langsung menelpon Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya untuk secepatnya memproses penutupan Pulau Komodo guna mengkonservasi hewan dan alam di pulau itu.
Menurut Jelamu, Gubernur Laiskodat juga sudah menyampaikan informasi ini saat dilakukan dialog antara pemerintah provinsi NTT dengan pimpinan lembaga keagamaan di Kupang, Selasa (9/4).
Baca juga: Wisatawan ke Pulau Komodo akan dibatasi
"Saya ingin tekankan bahwa yang ditutup itu hanya Pulau Komodo saja. Jadi wisatawan masih bisa bebas berwisata di kawasan TNK lainnya, seperti Pulau Rinca, Pantai Pink, Pulau Padar dan kawasan wisata lainnya di daerah itu," ujarnya.
Penutupan Pulau Komodo untuk kepentingan konservasi itu, menurut rencana akan dilakukan pada 2020, dan kawasan itu diharapkan bisa dikelolah langsung oleh Pemda NTT, sehingga rentan pengawasan lebih dekat.
Selain untuk kepentingan konservasi, penutupan Pulau Komodo juga bermaksud untuk kepentingan rekayasa genetika guna meningkatkan populasi Komodo.
Baca juga: Komodo yang diperdagangkan kemungkinan dari Riung
Baca juga: Komodo yang diperdagangkan berasal dari daratan Flores