Kupang (ANTARA) - Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan ribuan personel polri dari Polda NTT telah dikerahkan ke daerah-daerah untuk mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.
"Ribuan personel Polda NTT sudah kami terjunkan ke daerah-daerah sejak Sabtu (13/4) melalui jalur darat, laut dan udara sesuai wilayah penugasannya masing-masing," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (15/4).
Ia menjelaskan, Polda NTT menyiapkan dua per tiga dari total personelnya atau sebanyak 7.478 anggotanya untuk mengamankan Pemilu pada 17 April 2019.
Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman sebelumnya memastikan bahwa pihaknya sudah siap untuk melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2019 di seluruh wilayah provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Menurutnya, pasukan yang bertugas di wilayah terjauh dan tersulit sudah diterjunkan sekitar tujuh hari sebelum pelaksanaan Pemilu, sedang wilayah yang mudah dijangkau minimal tiga hari sebelu hari H pemungutan suara.
Ia menjelaskan, pengamanan Pemilu juga didukung para personel TNI, namun jumlah personel untuk bantuan kendali operasi (BKO) kali ini berbeda dengan sebelumnya.
"Kalau sebelumnya jumlah personel BKO TNI dihitung sepertiga pasukan PAM Polri, maka kali ini berjumlah dua pertiga dari pasukan PAM Polri," katanya.
Erizman menambahkan, operasi yang dilaksanakan harus sesuai dengan perencanaan, mulai dari penetapan sasaran pengamanan, cara bertindak yang efektif hingga pengendalian yang tepat di lapangan.
Baca juga: Kapolda NTT: Pasukan pengamanan pemilu harus tetap antisipasi
Baca juga: Lantamal Kupang gelar latihan pengamanan Pemilu 2019
"Ribuan personel Polda NTT sudah kami terjunkan ke daerah-daerah sejak Sabtu (13/4) melalui jalur darat, laut dan udara sesuai wilayah penugasannya masing-masing," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (15/4).
Ia menjelaskan, Polda NTT menyiapkan dua per tiga dari total personelnya atau sebanyak 7.478 anggotanya untuk mengamankan Pemilu pada 17 April 2019.
Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman sebelumnya memastikan bahwa pihaknya sudah siap untuk melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2019 di seluruh wilayah provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Menurutnya, pasukan yang bertugas di wilayah terjauh dan tersulit sudah diterjunkan sekitar tujuh hari sebelum pelaksanaan Pemilu, sedang wilayah yang mudah dijangkau minimal tiga hari sebelu hari H pemungutan suara.
Ia menjelaskan, pengamanan Pemilu juga didukung para personel TNI, namun jumlah personel untuk bantuan kendali operasi (BKO) kali ini berbeda dengan sebelumnya.
"Kalau sebelumnya jumlah personel BKO TNI dihitung sepertiga pasukan PAM Polri, maka kali ini berjumlah dua pertiga dari pasukan PAM Polri," katanya.
Erizman menambahkan, operasi yang dilaksanakan harus sesuai dengan perencanaan, mulai dari penetapan sasaran pengamanan, cara bertindak yang efektif hingga pengendalian yang tepat di lapangan.
Baca juga: Kapolda NTT: Pasukan pengamanan pemilu harus tetap antisipasi
Baca juga: Lantamal Kupang gelar latihan pengamanan Pemilu 2019