Darwin, Australia (ANTARA) - Kepala Konsulat RI di Darwin, Australia Utara Dicky Soerjanatamihardja mengharapkan Akademi Bintang Timur Atambua (BTA), sebuah klub sepak bola dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dapat kembali menjadi peserta dalam turnamen Arafura Games (AG) 2021.
"Saya ikuti permainan anak-anak (pemain BTA U-18). Saat melawan Middle Asis FC dan Garuda FC mereka bermain sangat bagus. Saya berharap agar Arafura Games berikutnya mereka bisa ikut," katanya kepada Antara di Darwin, Australia Utara, Senin (6/5).
Apa yang disampaikan Dicky ini berkaitan dengan performa apik dari tim BTA dalam tiga pertandingan di Darwin yaitu dengan meraih kemenangan telak dua kali dan seri satu kali saat melawan timnas Timor Leste.
Namun, tim sepak bola dari perbatasan RI-Timor Leste ini hanya bermain sekali melawan Middle Asis FC Darwin dalam ajang Arafura Games 2019, karena terlambat mendapatkan visa dari Kedubes Australia di Jakarta.
Dicky Soerjanatamihardja mengatakan sebagai pecinta sepak bola, ia juga mengharapkan agar permainan apik yang diterapkan oleh anak-anak BTA itu tentu saja membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.
"Tentu saja tidak hanya dari pihak BTA sendiri sebagai wadah pemayungnya, tetapi juga dari pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Kabupaten Belu. Saya rasa masih perlu banyak dukungan, berupa pembinaan terhadap para pemainnya, serta pengorganisasiannya," tambah dia.
Baca juga: Keterlambatan Visa jadi petaka bagi BTA di Arafura Games
Baca juga: Bintang Timur Atambua tahan imbang Timnas Timor Leste, 2-2
Dicky juga menyatakan kekecewaannya terkait masalah visa, yang kemudian berujung pada tak hadirnya BTA sejak awal dilaksanakan turnamen dua tahunan, Arafura Games 2019. "Saya berharap ini menjadi pelajaran yang berharga untuk melangkah ke depan," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada pemilik Akademi Bintang Timur Atambua Fary Djemi Francis yang sudah mengirimkan timnya mengikuti turnamen dua tahunan itu, meski gagal mencapai puncak karena terhadang masalah visa.
Tak hanya itu, ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada pemerintah NTT khususnya Gubernur NTT Viktor B Laiskodat yang sudah melepas keberangkatan pemain BTA, terkhusus lagi buat Pemerintah Daerah Belu yang sudah membantu.
Baca juga: BTA mencukur Garuda FC Australia 8-2
Baca juga: Bintang Timur Atambua lumat Australia 3-0
"Saya ikuti permainan anak-anak (pemain BTA U-18). Saat melawan Middle Asis FC dan Garuda FC mereka bermain sangat bagus. Saya berharap agar Arafura Games berikutnya mereka bisa ikut," katanya kepada Antara di Darwin, Australia Utara, Senin (6/5).
Apa yang disampaikan Dicky ini berkaitan dengan performa apik dari tim BTA dalam tiga pertandingan di Darwin yaitu dengan meraih kemenangan telak dua kali dan seri satu kali saat melawan timnas Timor Leste.
Namun, tim sepak bola dari perbatasan RI-Timor Leste ini hanya bermain sekali melawan Middle Asis FC Darwin dalam ajang Arafura Games 2019, karena terlambat mendapatkan visa dari Kedubes Australia di Jakarta.
Dicky Soerjanatamihardja mengatakan sebagai pecinta sepak bola, ia juga mengharapkan agar permainan apik yang diterapkan oleh anak-anak BTA itu tentu saja membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.
"Tentu saja tidak hanya dari pihak BTA sendiri sebagai wadah pemayungnya, tetapi juga dari pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Kabupaten Belu. Saya rasa masih perlu banyak dukungan, berupa pembinaan terhadap para pemainnya, serta pengorganisasiannya," tambah dia.
Baca juga: Keterlambatan Visa jadi petaka bagi BTA di Arafura Games
Baca juga: Bintang Timur Atambua tahan imbang Timnas Timor Leste, 2-2
Dicky juga menyatakan kekecewaannya terkait masalah visa, yang kemudian berujung pada tak hadirnya BTA sejak awal dilaksanakan turnamen dua tahunan, Arafura Games 2019. "Saya berharap ini menjadi pelajaran yang berharga untuk melangkah ke depan," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada pemilik Akademi Bintang Timur Atambua Fary Djemi Francis yang sudah mengirimkan timnya mengikuti turnamen dua tahunan itu, meski gagal mencapai puncak karena terhadang masalah visa.
Tak hanya itu, ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada pemerintah NTT khususnya Gubernur NTT Viktor B Laiskodat yang sudah melepas keberangkatan pemain BTA, terkhusus lagi buat Pemerintah Daerah Belu yang sudah membantu.
Baca juga: BTA mencukur Garuda FC Australia 8-2
Baca juga: Bintang Timur Atambua lumat Australia 3-0