Darwin, Australia (ANTARA) - Tim sepak bola Akademi Bintang Timur Atambua (BTA) dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur mencukur Garuda FC Australia dengan skor telak, 8-2 di lapangan sepak Bola, Malak, Darwin, Australia Utara, Minggu (5/5) sore.
Gol pertama BTA dilesatkan oleh M Fajar pada menit ke-7 ke gawang yang dijaga oleh Ito setelah menerima umpan matang dari Yuventus Tallo.
Sementara gol kedua dan ketiga di babak pertama dicetak oleh Novrianus Binsasi pada menit ke-20 dan Menit ke-35 jelang turun minum, berasal dari assist M Fajar.
Sementara satu-satunya gol dari Garuda FC Australia di babak pertama dilesatkan oleh pemain sayap klub tersebut Eddy pada menit ke-30 setelah berhasil mengoceh permain belakang Jose Monteiro.
Walaupun menghadapi para pemain Garuda FC dengan usia mulai dari 25-30 tahun, anak-anak asuhan Loduvikus Mau itu justru mampu mengimbangi permainan para pemain dari klub sepak bola bentukan orang Indonesia yang ada di Darwin.
Anak-anak U-18 tahun itu sejak peluit babak pertama dibunyikan sudah menerapkan permainan menyerang. Pemainan dari kaki ke kaki terpantau cukup menyulitkan para pemain Garuda FC Australia.
Garuda FC sendiri yang memiliki pemain dengan fisik yang besar, cukup kesulitan mengimbangi permainan anak-anak U-18 dari wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
Baca juga: Bintang Timur Atambua tahan imbang Timnas Timor Leste, 2-2
Namun, Garuda FC sempat memperkecil ketertinggalan sebelum turun minum, sehingga mengubah kedudukan menjadi 3-1 untuk Bintang Timur Atambua.
Memasuki babak kedua, Fabian pemain Garuda FC kembali membobol gawang yang dijaga oleh Alex Aprilio, sehingga skor menjadi 3-2.
Namun, pelatika kepala Ludovikus Mau melihat anak-anak asuhnya sulit mengembangkan permainan, sehingga menarik Afu Lay dan menggantikannya dengan Firmus Lafu.
Kehadiran Firmus di lapangan tengah membuat permainan jadi berbeda. Ditambah lagi pelatih Ludovikus Mau memasukkan Inosencius di sisi kiri dan Bento Gomes dari sisi kanan sehingga serangan dari sisi kiri dan kanan semakin gencar.
Hasilnya, pada menit ke-40 dan 45 Insencius kembali mencatat namanya di papan skor sehingga skor berubah menjadi 5-2 dengan keunggulan dari BTA.
Bento Gomes tidak mau ketinggalan. Ia juga berhasil mencatat namanya di papan skor dengan dua gol yang dicetaknya pada menit ke- 55 dan 60, sehingga skor berubah menjadi, 7-2.
Jelang akhir babak kedua, Inosencius kembali mencatat namanya di papan skor sehingga keunggulan bagi BTA menjadi 8-2. Skor ini tetap bertahan sampai peluit akhir babak kedua dibunyikan.
Garuda FC sendiri adalah klub bentukan dari para pencinta sepak bola di Darwin yang berasal dari Indonesia, khususnya dari Nusa Tenggara Timur.
Para pemainnya tidak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga berasal dari Prancis, Australia, Vietnam dan dari beberapa negara lainnya.
Pelatih Garuda FC Joel da Silva kepada wartawan Antara mengakui permainan anak-anak Bintang Timur Atambua yang dinilainya cukup menyulitkan permainan anak-anak asuhnya.
"Saya bangga dan puji dengan penampilan anak-anak dari Atambua itu, karena memiliki fisik dan mental yang bagus. Kami berharap BTA dapat diikutsertakan dalam Arafura Games kali berikutnya. Mereka memiliki mental yang bagus dan disiplin," demikian Josel da Silva.
Baca juga: Bintang Timur Atambua sudah tampil maksimal
Baca juga: Keterlambatan Visa jadi petaka bagi BTA di Arafura Games
Gol pertama BTA dilesatkan oleh M Fajar pada menit ke-7 ke gawang yang dijaga oleh Ito setelah menerima umpan matang dari Yuventus Tallo.
Sementara gol kedua dan ketiga di babak pertama dicetak oleh Novrianus Binsasi pada menit ke-20 dan Menit ke-35 jelang turun minum, berasal dari assist M Fajar.
Sementara satu-satunya gol dari Garuda FC Australia di babak pertama dilesatkan oleh pemain sayap klub tersebut Eddy pada menit ke-30 setelah berhasil mengoceh permain belakang Jose Monteiro.
Walaupun menghadapi para pemain Garuda FC dengan usia mulai dari 25-30 tahun, anak-anak asuhan Loduvikus Mau itu justru mampu mengimbangi permainan para pemain dari klub sepak bola bentukan orang Indonesia yang ada di Darwin.
Anak-anak U-18 tahun itu sejak peluit babak pertama dibunyikan sudah menerapkan permainan menyerang. Pemainan dari kaki ke kaki terpantau cukup menyulitkan para pemain Garuda FC Australia.
Garuda FC sendiri yang memiliki pemain dengan fisik yang besar, cukup kesulitan mengimbangi permainan anak-anak U-18 dari wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
Baca juga: Bintang Timur Atambua tahan imbang Timnas Timor Leste, 2-2
Namun, Garuda FC sempat memperkecil ketertinggalan sebelum turun minum, sehingga mengubah kedudukan menjadi 3-1 untuk Bintang Timur Atambua.
Memasuki babak kedua, Fabian pemain Garuda FC kembali membobol gawang yang dijaga oleh Alex Aprilio, sehingga skor menjadi 3-2.
Namun, pelatika kepala Ludovikus Mau melihat anak-anak asuhnya sulit mengembangkan permainan, sehingga menarik Afu Lay dan menggantikannya dengan Firmus Lafu.
Kehadiran Firmus di lapangan tengah membuat permainan jadi berbeda. Ditambah lagi pelatih Ludovikus Mau memasukkan Inosencius di sisi kiri dan Bento Gomes dari sisi kanan sehingga serangan dari sisi kiri dan kanan semakin gencar.
Hasilnya, pada menit ke-40 dan 45 Insencius kembali mencatat namanya di papan skor sehingga skor berubah menjadi 5-2 dengan keunggulan dari BTA.
Bento Gomes tidak mau ketinggalan. Ia juga berhasil mencatat namanya di papan skor dengan dua gol yang dicetaknya pada menit ke- 55 dan 60, sehingga skor berubah menjadi, 7-2.
Jelang akhir babak kedua, Inosencius kembali mencatat namanya di papan skor sehingga keunggulan bagi BTA menjadi 8-2. Skor ini tetap bertahan sampai peluit akhir babak kedua dibunyikan.
Garuda FC sendiri adalah klub bentukan dari para pencinta sepak bola di Darwin yang berasal dari Indonesia, khususnya dari Nusa Tenggara Timur.
Para pemainnya tidak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga berasal dari Prancis, Australia, Vietnam dan dari beberapa negara lainnya.
Pelatih Garuda FC Joel da Silva kepada wartawan Antara mengakui permainan anak-anak Bintang Timur Atambua yang dinilainya cukup menyulitkan permainan anak-anak asuhnya.
"Saya bangga dan puji dengan penampilan anak-anak dari Atambua itu, karena memiliki fisik dan mental yang bagus. Kami berharap BTA dapat diikutsertakan dalam Arafura Games kali berikutnya. Mereka memiliki mental yang bagus dan disiplin," demikian Josel da Silva.
Baca juga: Bintang Timur Atambua sudah tampil maksimal
Baca juga: Keterlambatan Visa jadi petaka bagi BTA di Arafura Games