Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A Nae Soi mengatakan pemerintah akan mendata pelaku usaha takjil musiman yang muncul saat memasuki bulan puasa di Kota Kupang untuk pembinaan dan pemberian bantuan modal usaha.
"Kami akan melakukan pembinaan apabila usaha kuliner ini dilakukan secara berkelanjutan dapat diberikan bantuan modal usaha dari pemerintah provinsi maupun Kota Kupang," kata Wakil Gubernur Josef A Nae Soi di Kupang, Selasa (7/5)..
Dia mengatakan, segera meminta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT untuk melakukan pendataan terhadap para pelaku usaha takjil musiman di Kota Kupang.
"Kami juga pasti berkoordinasi dengan pemerintah Kota Kupang untuk membahas mekanisme pembinaan terhadap para pelaku usaha takjil yang biasanya muncul menjelang bulan puasa," tegas Nae Soi.
Menurut dia, apabila usaha penjualan kuliner dilakukan secara berlanjut, dapat dipastikan mendapat bantuan pembinaan dan modal usaha dari pemerintah.
"Pelaku usaha ini muncul dadakan saat memasuki bulan puasa karena ada peluang usaha, apabila usaha ini dilakukan sebagai usaha rutinitas setiap hari maka wajib hukumnya bagi pemerintah melakukan advokasi dan pemberian bantuan modal usaha sehingga usaha takjil semakin berkembang," kata Nae Soi.
Sementara itu Mimi , salah satu pelaku usaha takjil di kawasan jalan Urip Sumoharjo, Kota Kupang, mengaku kekurangan modal untuk kegiatan usaha kuliner.
"Kami terpaksa meminjam modal dari koperasi harian untuk menjalankan usaha jualan takjil karena peluang usaha ini sangat menjanjikan sekalipun hanya musiman," tegas Umi.
Baca juga: Penjualan takjil di Kupang dalam pengawasan Balai POM
Baca juga: Pedagang takjil jangan gunakan zat berbahaya
"Kami akan melakukan pembinaan apabila usaha kuliner ini dilakukan secara berkelanjutan dapat diberikan bantuan modal usaha dari pemerintah provinsi maupun Kota Kupang," kata Wakil Gubernur Josef A Nae Soi di Kupang, Selasa (7/5)..
Dia mengatakan, segera meminta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT untuk melakukan pendataan terhadap para pelaku usaha takjil musiman di Kota Kupang.
"Kami juga pasti berkoordinasi dengan pemerintah Kota Kupang untuk membahas mekanisme pembinaan terhadap para pelaku usaha takjil yang biasanya muncul menjelang bulan puasa," tegas Nae Soi.
Menurut dia, apabila usaha penjualan kuliner dilakukan secara berlanjut, dapat dipastikan mendapat bantuan pembinaan dan modal usaha dari pemerintah.
"Pelaku usaha ini muncul dadakan saat memasuki bulan puasa karena ada peluang usaha, apabila usaha ini dilakukan sebagai usaha rutinitas setiap hari maka wajib hukumnya bagi pemerintah melakukan advokasi dan pemberian bantuan modal usaha sehingga usaha takjil semakin berkembang," kata Nae Soi.
Sementara itu Mimi , salah satu pelaku usaha takjil di kawasan jalan Urip Sumoharjo, Kota Kupang, mengaku kekurangan modal untuk kegiatan usaha kuliner.
"Kami terpaksa meminjam modal dari koperasi harian untuk menjalankan usaha jualan takjil karena peluang usaha ini sangat menjanjikan sekalipun hanya musiman," tegas Umi.
Baca juga: Penjualan takjil di Kupang dalam pengawasan Balai POM
Baca juga: Pedagang takjil jangan gunakan zat berbahaya