Kupang (ANTARA) - Kabulog Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto mengatakan Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores akan segera memiliki merek beras produk lokal dengan nama Molas Lembor.
"Kami sedang koordinasi dengan Bank Indonesia akan mengeluarkan branding beras premium Molas Lembor yang diproduksi dari petani Lembor di Manggarai Barat," katanya di Kupang, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan, produksi beras petani di Kecamatan Lembor itu merupakan salah satu gudang beras NTT dan menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan beras lokal untuk mendukung persediaan Bulog Divre NTT.
Kegiatan produksi beras lokal tersebut juga diperkuat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dengan membentuk klaster beras di Lembor. Sejak Januari 2019 hingga saat ini, Bulog NTT telah menyerap sekitar 60 ton untuk jenis beras berkualitas medium dari petani Lembor.
"Sementara untuk jenis premium kami masih koordinasi dengan pemasok atau penggilingan di sana untuk penyerapannya," katanya dan menambahkan pihaknya juga masih terus memantau masa panen dari para petani sawah untuk menambah penyerapan beras lokal.
Pihaknya mencatat, beras lokal yang sudah terserap dari Januari 2019 sudah mencapai sekitar 510 ton dari sejumlah kabupaten seperti Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Sumba Timur, Sumba Barat, dan Kupang.
Baca juga: Bulog NTT berhasil serap 510 ton beras dari petani lokal
Baca juga: Stok beras aman hadapi bulan suci Ramadhan
"Kami sedang koordinasi dengan Bank Indonesia akan mengeluarkan branding beras premium Molas Lembor yang diproduksi dari petani Lembor di Manggarai Barat," katanya di Kupang, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan, produksi beras petani di Kecamatan Lembor itu merupakan salah satu gudang beras NTT dan menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan beras lokal untuk mendukung persediaan Bulog Divre NTT.
Kegiatan produksi beras lokal tersebut juga diperkuat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dengan membentuk klaster beras di Lembor. Sejak Januari 2019 hingga saat ini, Bulog NTT telah menyerap sekitar 60 ton untuk jenis beras berkualitas medium dari petani Lembor.
"Sementara untuk jenis premium kami masih koordinasi dengan pemasok atau penggilingan di sana untuk penyerapannya," katanya dan menambahkan pihaknya juga masih terus memantau masa panen dari para petani sawah untuk menambah penyerapan beras lokal.
Pihaknya mencatat, beras lokal yang sudah terserap dari Januari 2019 sudah mencapai sekitar 510 ton dari sejumlah kabupaten seperti Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Sumba Timur, Sumba Barat, dan Kupang.
Baca juga: Bulog NTT berhasil serap 510 ton beras dari petani lokal
Baca juga: Stok beras aman hadapi bulan suci Ramadhan