Kupang (ANTARA) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Nusa Tenggara Timur menyediakan uang pecahan rupiah senilai Rp2,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri 1440 Hijriyah.
"Dari Rp2,8 triliun itu kami prediksi realisasi penggunaan untuk mudik Lebaran di Nusa Tenggara Timur tahun ini mencapai Rp1,5 triliun," kata Deputi Kepala Perwakilan dan Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan & Administrasi BI NTT Eddy Junaedi kepada wartawan di Kupang, Rabu (15/5).
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2018 maka pada tahun 2019 ini angkanya berkurang. Pada tahun sebelumnya BI NTT menyiapkan Rp2,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan lebaran, namun yang terealisasi hanya mencapai Rp1,8 triliun.
Penurunan tersebut, kata dia, karena pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada aparat sipil negara (ASN) di wilayah NTT dilakukan secara non-tunai.
"Di samping itu pada saat Pemilu juga di beberapa kas titipan sudah dilakukan penarikan uang sebesar Rp800 miliar sehingga kami prediksi tahun ini mengalami penurunan dari tahun lalu," ujar dia.
Lebih lanjut Eddy menambahkan bahwa jumlah Rp2,8 triliun itu dibagi menjadi dua bagian, yakni Rp1,74 triliun sekarang tersimpan di Kantor BI perwakilan NTT, dan sisanya Rp1,66 triliun saat ini tersebar di seluruh Bank di NTT serta delapan kas titipan di provinsi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: Ekonomi NTT terus bertumbuh
Sejumlah kas titipan itu tersebar di kota Atambua (Kabupaten Belu), kota Waingapu (Kabupaten Sumba Timur), kota Waikabubak (Sumba Barat), kota Ruteng (Kabupaten Manggarai), kota Maumere (Kabupaten Sikka), kota Kalabahi (Kabupaten Alor), kota Lewoleba (Kabupaten Lembata) dan kota Ende di Kabupaten Ende.
"Dana sejumlah Rp2,8 triliun ini, kami rasa sudah cukup dan sudah mulai disebarkan ke bank-bank yang ada di kota tersebut sebab biasanya kalau NTT lebih banyak penggunaannya kalau menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar dia.
Untuk lokasi penukaran uang pecahan tersebut, kata dia, BI NTT sendiri menyiapkan 14 titik di Kota Kupang dengan jadwal yang berbeda-beda. Berikut jadwal penukaran uang yang disiapkan oleh BI di 14 titik yang melibatkan seluruh perbankan di Kota itu.
Tanggal 13 Mei di Pasar Oeba, 15 Mei depan Kantor Pos Kupang Lama Pasar Inpres Naikoten, 17 Mei area parkir mobil pasar Oesapa, 20 Mei area pasar kuanino, 21 Mei Lapangan Polda NTT, 22 Asrama Brimob Polda NTT, 23 Mei asrama Lantamal VII Kupang dan parkiran toko sentra perabotan di Osmok.
Kemudian pada tanggal 23 Mei lokasi penukaran uang receh berpindah di Kantor Gubernur NTT dan di depan Pasar Oeba, 27 Mei di Kantor Walikota Kupang dan Kantor Pos Kupang Lama, 28 Mei di area parkiran Kings Mart dan terakhir 29 Mei area parkiran Kantor Bupati Lama.
Baca juga: BI dorong pelaku UMKM NTT akses pasar digital
Baca juga: BI NTT kembangkan pemasaran tenun ikat secara digital
"Dari Rp2,8 triliun itu kami prediksi realisasi penggunaan untuk mudik Lebaran di Nusa Tenggara Timur tahun ini mencapai Rp1,5 triliun," kata Deputi Kepala Perwakilan dan Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan & Administrasi BI NTT Eddy Junaedi kepada wartawan di Kupang, Rabu (15/5).
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2018 maka pada tahun 2019 ini angkanya berkurang. Pada tahun sebelumnya BI NTT menyiapkan Rp2,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan lebaran, namun yang terealisasi hanya mencapai Rp1,8 triliun.
Penurunan tersebut, kata dia, karena pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada aparat sipil negara (ASN) di wilayah NTT dilakukan secara non-tunai.
"Di samping itu pada saat Pemilu juga di beberapa kas titipan sudah dilakukan penarikan uang sebesar Rp800 miliar sehingga kami prediksi tahun ini mengalami penurunan dari tahun lalu," ujar dia.
Lebih lanjut Eddy menambahkan bahwa jumlah Rp2,8 triliun itu dibagi menjadi dua bagian, yakni Rp1,74 triliun sekarang tersimpan di Kantor BI perwakilan NTT, dan sisanya Rp1,66 triliun saat ini tersebar di seluruh Bank di NTT serta delapan kas titipan di provinsi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: Ekonomi NTT terus bertumbuh
Sejumlah kas titipan itu tersebar di kota Atambua (Kabupaten Belu), kota Waingapu (Kabupaten Sumba Timur), kota Waikabubak (Sumba Barat), kota Ruteng (Kabupaten Manggarai), kota Maumere (Kabupaten Sikka), kota Kalabahi (Kabupaten Alor), kota Lewoleba (Kabupaten Lembata) dan kota Ende di Kabupaten Ende.
"Dana sejumlah Rp2,8 triliun ini, kami rasa sudah cukup dan sudah mulai disebarkan ke bank-bank yang ada di kota tersebut sebab biasanya kalau NTT lebih banyak penggunaannya kalau menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar dia.
Untuk lokasi penukaran uang pecahan tersebut, kata dia, BI NTT sendiri menyiapkan 14 titik di Kota Kupang dengan jadwal yang berbeda-beda. Berikut jadwal penukaran uang yang disiapkan oleh BI di 14 titik yang melibatkan seluruh perbankan di Kota itu.
Tanggal 13 Mei di Pasar Oeba, 15 Mei depan Kantor Pos Kupang Lama Pasar Inpres Naikoten, 17 Mei area parkir mobil pasar Oesapa, 20 Mei area pasar kuanino, 21 Mei Lapangan Polda NTT, 22 Asrama Brimob Polda NTT, 23 Mei asrama Lantamal VII Kupang dan parkiran toko sentra perabotan di Osmok.
Kemudian pada tanggal 23 Mei lokasi penukaran uang receh berpindah di Kantor Gubernur NTT dan di depan Pasar Oeba, 27 Mei di Kantor Walikota Kupang dan Kantor Pos Kupang Lama, 28 Mei di area parkiran Kings Mart dan terakhir 29 Mei area parkiran Kantor Bupati Lama.
Baca juga: BI dorong pelaku UMKM NTT akses pasar digital
Baca juga: BI NTT kembangkan pemasaran tenun ikat secara digital