Atambua, NTT (ANTARA) - Warga Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku bersyukur karena pemerintah membangun sebuah bendungan yang nantinya dapat digunakan untuk mengairi sawah mereka.
"Saya secara pribadi sangat bersyukur karena pak Jokowi bisa membangun bendungan di daerah ini. Sangat bermanfaat buat kami," kata Lius M, warga Desa Fatuketi, Kabupaten Belu, saat dikonfirmasi Antara di Rotiklot, Senin (20/5), sekitar 8 km timur Kota Atambua.
Hal ini disampaikannya saat hadir di Bendungan Rotiklot untuk menyaksikan kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan bendungan di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
Ia mengatakan bahwa, sawah yang digarap olehnya sendiri kurang lebih mencapai 1 hektare. Lahan persawahannya itu baru bisa diolahnya jika musim hujan. "Tetapi kalau bendungan ini sudah diresmikan dan mulai dilakukan pengaliran air maka sudah pasti kami tak akan kesulitan air lagi," ujar dia.
Seluruh warga Desa Fatuketi itu sendiri, kata dia, memang sudah sangat berharap agar proses pengoperasian bendungan itu segera dilakukan.
Sementara itu, warga lainnya yang mengaku bernama Antonia, seorang ibu rumah tangga di desa itu juga mengaku bahwa keberadaan bendungan itu sendiri menyelamatkan mereka dari banjir.
Karena pada tahun-tahun sebelumnya contoh kasus tahun 2017 sejumlah rumah di desa itu terendam banjir. Namun pada tahun kemarin (2018) banjir tak sampai di sini. Aliran airnya tertahan oleh bendungan itu," ujar dia.
Antonia sendiri juga berharap bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo untuk mengucapkan terima kasih karena sudah memperhatikan warga di kawasan perbatasan itu."Saya ingin bertemu pak Jokowi, kalau sempat ingin berjabatan tangan dengan beliau," ujar dia.
Baca juga: Kehadiran Bendungan Rotiklot berguna bagi lahan pertanian
Baca juga: Bendungan Rotiklot jadi objek wisata perbatasan
"Saya secara pribadi sangat bersyukur karena pak Jokowi bisa membangun bendungan di daerah ini. Sangat bermanfaat buat kami," kata Lius M, warga Desa Fatuketi, Kabupaten Belu, saat dikonfirmasi Antara di Rotiklot, Senin (20/5), sekitar 8 km timur Kota Atambua.
Hal ini disampaikannya saat hadir di Bendungan Rotiklot untuk menyaksikan kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan bendungan di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
Ia mengatakan bahwa, sawah yang digarap olehnya sendiri kurang lebih mencapai 1 hektare. Lahan persawahannya itu baru bisa diolahnya jika musim hujan. "Tetapi kalau bendungan ini sudah diresmikan dan mulai dilakukan pengaliran air maka sudah pasti kami tak akan kesulitan air lagi," ujar dia.
Seluruh warga Desa Fatuketi itu sendiri, kata dia, memang sudah sangat berharap agar proses pengoperasian bendungan itu segera dilakukan.
Sementara itu, warga lainnya yang mengaku bernama Antonia, seorang ibu rumah tangga di desa itu juga mengaku bahwa keberadaan bendungan itu sendiri menyelamatkan mereka dari banjir.
Karena pada tahun-tahun sebelumnya contoh kasus tahun 2017 sejumlah rumah di desa itu terendam banjir. Namun pada tahun kemarin (2018) banjir tak sampai di sini. Aliran airnya tertahan oleh bendungan itu," ujar dia.
Antonia sendiri juga berharap bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo untuk mengucapkan terima kasih karena sudah memperhatikan warga di kawasan perbatasan itu."Saya ingin bertemu pak Jokowi, kalau sempat ingin berjabatan tangan dengan beliau," ujar dia.
Baca juga: Kehadiran Bendungan Rotiklot berguna bagi lahan pertanian
Baca juga: Bendungan Rotiklot jadi objek wisata perbatasan