Kupang (ANTARA) - Perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah diharapkan menjadi momentum untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang retak akibat perbedaan politik dalam Pemilu 2019.
"Puasa Ramadhan membuktikan bahwa kebersamaan (berjamaah) adalah penuh berkah dan menjadikan sesuatu yang berat menjadi ringan," kata Khatib Reyner Ishak saat menyampaikan khotbahnya di hadapan umat muslim Kota Kupang ketika mengikuti shalat Ied di lapangan Polda NTT, Rabu (5/6).
Ia menilai bahwa bangsa Indonesia membutuhkan nilai Ramadhan itu, yang intinya adalah bersama-sama seluruh umat Muslim sebagai anak bangsa bersatu untuk menjalin kerukunan umat beragama di negara berbhineka itu.
Reyner mengatakan bahwa umat Muslim selalu diajarkan untuk mencintai sesamanya dan hidup rukun dan damai.
"Oleh karena itu apa yang sudah ditanamkan itu harus diimplementasikan di kehidupan bermasyarakat dan bernegara," ujar dia.
Reyner menambahkan jika dikaitkan dengan politik, sudah saatnya berbagai macam perbedaan pilihan yang terjadi pada saat Pemilu 2019 lalu harus dihilangkan.
Baca juga: 300 personel Polres Kupang Kota amankan malam takbiran
Sebab Ramadhan itu, kata dia, menyejukkan dan mempunyai makna tersendiri yakni untuk bermaaf-maafan. "Marilah kita merajut kembali perbedaan yang retak itu, karena kita adalah satu bangsa Indonesia," ujarnya.
Sebagai anak bangsa yang Bhineka Tunggal Ika sudah sepatutnya tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta toleransi antar umat beragama.
Ia mencontohkan saat bulan puasa sebenarnya shalat tarawih itu berat, tak hanya itu berpuasa juga berat, namun karena dilakukan bersama-sama maka hal itu terasa ringan.
"Oleh karena itu jika kita tercerai berai dalam menjaga negara kita sudah pasti negara tercinta kita ini akan hancur, namun jika kita bersama-sama, sekeras apapun gangguan dari berbagai pihak, negara kita akan tetap kokoh berdiri," tambahnya.
Baca juga: Ribuan umat Islam Shalat Idul Fitri di Makorem Wirasakti
Baca juga: 29 napi di Kupang dapat remisi Idul Fitri 2019
"Puasa Ramadhan membuktikan bahwa kebersamaan (berjamaah) adalah penuh berkah dan menjadikan sesuatu yang berat menjadi ringan," kata Khatib Reyner Ishak saat menyampaikan khotbahnya di hadapan umat muslim Kota Kupang ketika mengikuti shalat Ied di lapangan Polda NTT, Rabu (5/6).
Ia menilai bahwa bangsa Indonesia membutuhkan nilai Ramadhan itu, yang intinya adalah bersama-sama seluruh umat Muslim sebagai anak bangsa bersatu untuk menjalin kerukunan umat beragama di negara berbhineka itu.
Reyner mengatakan bahwa umat Muslim selalu diajarkan untuk mencintai sesamanya dan hidup rukun dan damai.
"Oleh karena itu apa yang sudah ditanamkan itu harus diimplementasikan di kehidupan bermasyarakat dan bernegara," ujar dia.
Reyner menambahkan jika dikaitkan dengan politik, sudah saatnya berbagai macam perbedaan pilihan yang terjadi pada saat Pemilu 2019 lalu harus dihilangkan.
Baca juga: 300 personel Polres Kupang Kota amankan malam takbiran
Sebab Ramadhan itu, kata dia, menyejukkan dan mempunyai makna tersendiri yakni untuk bermaaf-maafan. "Marilah kita merajut kembali perbedaan yang retak itu, karena kita adalah satu bangsa Indonesia," ujarnya.
Sebagai anak bangsa yang Bhineka Tunggal Ika sudah sepatutnya tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta toleransi antar umat beragama.
Ia mencontohkan saat bulan puasa sebenarnya shalat tarawih itu berat, tak hanya itu berpuasa juga berat, namun karena dilakukan bersama-sama maka hal itu terasa ringan.
"Oleh karena itu jika kita tercerai berai dalam menjaga negara kita sudah pasti negara tercinta kita ini akan hancur, namun jika kita bersama-sama, sekeras apapun gangguan dari berbagai pihak, negara kita akan tetap kokoh berdiri," tambahnya.
Baca juga: Ribuan umat Islam Shalat Idul Fitri di Makorem Wirasakti
Baca juga: 29 napi di Kupang dapat remisi Idul Fitri 2019