Kupang (ANTARA) - Pengamat Politik dari Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr Marianus Kleden mengatakan kepemimpinan PDI Perjuangan di provinsi setempat akan menghadirkan iklim politik baru dengan ditunjuknya Emelia Nomleni sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) menggantikan Frans Lebu Raya yang sudah 20 tahun memimpin partai tersebut.

"Iklim politik baru yang lebih segar akan tercipta dari pergantian kepemimpinan PDIP di NTT dengan ditunjuknya Emelia Nomleni sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan," katanya kepada ANTARA di Kupang, Selasa (30/7).

Ia mengemukakan hal itu terkait pergantian kepemimpinan partai politik PDIP NTT dengan ditunjuknya Emelia Nomleni sebagai DPD PDIP NTT menggantikan Frans Lebu Raya yang diumumkan dalam Konferensi Daerah (Konferda) V PDIP di Kupang beberapa waktu lalu.

Marianus mengatakan, kehadiran Emelia Nomleni sebagai perempuan pertama yang memimpin partai politik di tingkat DPD sangat positif dari sisi kesetaraan gender, apalagi Emelia memiliki pengalaman kepemimpinan di tiga ranah yaitu profesinya sebagai sarjana teknik, organisasi gereja GMIT, dan organisasi politik.

Namun dari segi keberlanjutan kepemimpinan, kata Marianus Kleden, PDIP ingin membersihkan partai dari rezim lama di bawah kepemimpinan Frans Lebu Raya dengan menggeser semua orangnya.

"Ini ada sisi baiknya yaitu tercipta iklim baru yang lebih segar, tetap sisi buruknya kalau semua orang baru maka terjadi kegamangan dalam mengurus partai dan tidak ada pewarisan nilai-nilai yang meski dipelihara," katanya.

Menurut Marianus Kleden, Emelia Nomleni juga merupakan calon potensial sebagai Ketua DPRD NTT lima tahun ke depan. "Dengan begitu iklim politik dalam lingkup legislatif maupun eksekutif juga bisa berubah yang dibaca dengan akan terjadinya perimbangan dominasi kekuatan politik dari sisi agama," demikian Marianus Kleden.

Baca juga: Benarkan kepemimpinan PDIP di NTT cerminkan keberagaman, ini penjelasannya..
Baca juga: Perlu penyegaran kepemimpinan PDIP di NTT

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024