Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atambua berkapasitas 1 megawatt (MW) untuk mendukung pasokan listrik bagi masyarakat di Kabupaten Belu.

"Serah terima dokumen COD untuk pengoperasian PLTS Atambua 1 MW ni sudah kami lakukan kemarin (Rabu, 31/7/2019) bersama pihak PT Global Karya Mandiri selaku yang membangun," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Ignatius Rendroyoko di Kupang, Kamis (1/8).

Ia mengatakan, kehadiran PLTS yang berlokasi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, itu tentu akan bermanfaat bagi masyarakat di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan negara Timor Leste itu karena pasokan listrik semakin memadai.

Dijelaskannya, PLTS Atambua mampu menerangi kurang lebih 4.444 rumah tangga yang menggunakan listrik berkapasitas 900 volt ampere (VA). Beroperasinya PLTS ini, juga berpotensi mengurangi biaya pokok penyediaan mencapai sekitar Rp 592 Juta per tahun.

Rendroyoko mengatakan, pihaknya terus menambah pasokan listrik ke rumah-rumah penduduk untuk mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi di NTT yang saat ini sebesar 73 persen menjadi 90 persen di akhir 2019.

Baca juga: PLN NTT bangun tiga unit PLTS untuk masyarakat Alor

Ia mengatakan, selain penyaluran listrik ke daerah pelosok melalui jaringan eksisting seperti di Pulau Timor dan Pulau Flores, pihaknya juga terus berupaya menambah pembangkit dari sumber energi baru terbarukan.

Menurutnya, pemanfaatan EBT juga untuk menjaga keberlanjutan lingkungan karena mampu mengurangi emisi, selain juga menghemat biaya penggunaan bahan bakar minyak.

"Karena itu energi baru terbarukan akan selalu menjadi bagian dari prioritas kami di PLN dengan beberapa variabel selain panas matahari yakni panas bumi, air, dan angin," ujarnya.

Baca juga: PLTS di Manggarai Barat untuk 3.308 rumah tangga
Baca juga: PLN bangun 11 unit PLTS dalam tahun ini

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024