Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe memperkirakan potensi luas area tambak garam di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diperkirakan mencapai 10.000 hektare.
"Ada banyak area garam yang ada di wilayah Kabupaten Kupang. Kalau diprediksi luas area tambak garam di sini bisa mencapai tujuh sampai 10.000 hektare," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu (21/8).
Potensi area tambak di Kabupaten Kupang dinilai mampu memenuhi kebutuhan garam nasional yang hingga saat ini masih terus impor. Luas area garam itu tersebar di beberapa desa seperti Bipolo, Sulamu, Baubau, Merdeka, Oebelo dan Tanah Merah.
"Kami melihat bahwa ini adalah potensi yang diberikan Tuhan kepada kami, namun sayangnya masyarakat kami belum menggarapnya secara baik. Akibatnya, potensi yang ada dibiarkan merana," ujarnya.
Pemkab Kupang berterima kasih karena dengan perhatian besar dari Gubernur NTT Viktor B Laiskodat dan Presiden Jokowi akan melakukan panen garam pada Rabu (21/8/2019) siang ini membuktikan bahwa potensi garam di daerah itu berkualitas tinggi.
Baca juga: Presiden tinjau tambak garam, pelabuhan dan bagikan sertifikat
Oleh karena itu ia berharap masyarakat di Kabupaten Kupang bisa memanfaatkan potensi yang ada saat ini untuk peningkatan kehidupan ekonominya, seperti yang dilakukan 600 pekerja lokal di Desa Nunkurus dengan penghasilan Rp100.000/hari.
"Anggap saja mereka kerja selama 24 hari kerja tentu gaji mereka lebih besar dari gaji honor pegawai yang kerja sebagai tenaga honorer pemerintahan yang hanya mencapai Rp1,5 juta per bulan, " tambah dia.
Areal tambak garam potensial di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur mencapai sekitar 600 hektare, namun baru digarap sekitar 11 hektare, yang baru dipanen hasilnya oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (21/8) siang.
Baca juga: Jokowi tiba di Kupang dan langsung ke Nunkurus
Baca juga: Presiden Jokowi panen garam di Nunkurus
"Ada banyak area garam yang ada di wilayah Kabupaten Kupang. Kalau diprediksi luas area tambak garam di sini bisa mencapai tujuh sampai 10.000 hektare," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu (21/8).
Potensi area tambak di Kabupaten Kupang dinilai mampu memenuhi kebutuhan garam nasional yang hingga saat ini masih terus impor. Luas area garam itu tersebar di beberapa desa seperti Bipolo, Sulamu, Baubau, Merdeka, Oebelo dan Tanah Merah.
"Kami melihat bahwa ini adalah potensi yang diberikan Tuhan kepada kami, namun sayangnya masyarakat kami belum menggarapnya secara baik. Akibatnya, potensi yang ada dibiarkan merana," ujarnya.
Pemkab Kupang berterima kasih karena dengan perhatian besar dari Gubernur NTT Viktor B Laiskodat dan Presiden Jokowi akan melakukan panen garam pada Rabu (21/8/2019) siang ini membuktikan bahwa potensi garam di daerah itu berkualitas tinggi.
Baca juga: Presiden tinjau tambak garam, pelabuhan dan bagikan sertifikat
Oleh karena itu ia berharap masyarakat di Kabupaten Kupang bisa memanfaatkan potensi yang ada saat ini untuk peningkatan kehidupan ekonominya, seperti yang dilakukan 600 pekerja lokal di Desa Nunkurus dengan penghasilan Rp100.000/hari.
"Anggap saja mereka kerja selama 24 hari kerja tentu gaji mereka lebih besar dari gaji honor pegawai yang kerja sebagai tenaga honorer pemerintahan yang hanya mencapai Rp1,5 juta per bulan, " tambah dia.
Areal tambak garam potensial di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur mencapai sekitar 600 hektare, namun baru digarap sekitar 11 hektare, yang baru dipanen hasilnya oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (21/8) siang.
Baca juga: Jokowi tiba di Kupang dan langsung ke Nunkurus
Baca juga: Presiden Jokowi panen garam di Nunkurus