Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa, mengemukan pemerintah provnisi setempat menargetkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 2019 mencapai 0,94 persen.
“Target PDRB ini akan disumbang dari sektor usaha pariwisata seperti akomodasi, perhotelan, restoran, dan lainnya,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (24/8).
Ia menjelaskan, pada 2017 tercatat kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB masih kecil mencapai 0,74 persen dan untuk jangka menengah hingga 2023 ditargetkan mencapai 2 persen.
Mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu mengatakan, upaya yang dilakukan salah satunya dengan meningkatkan lama tinggal wisatawan minimal 3 hari dari sebelumnya dengan rata-rata 2,7 hari. “Kami akan adakan berbagai event pariwisata seperti festival dengan maksud agar wisatawan bisa lebih lama berwisata di NTT,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah provinsi juga sedang membangun kawasan wisata baru secara menyebar agar kunjungan wisatawan tidak hanya terpusat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang mendunia dengan destinasi Taman Nasional Komodo.
Ia menyebutkan ada tujuh kawasan wisata baru yang dibangun dalam 2019 ini di antaranya, Pantai Liman di Kabupaten Kupang, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Wolwal di Kabupaten Alor, Koanara di Kabupaten Ende, Praimadita di Kabupaten Sumba Timur, dan Lamalera di Kabupaten Lembata.
“Di kawasan wisata baru ini juga dibangun penginapan dan restoran sehingga bisa menyerap belanja wisatawan yang berkontribusi pada peningkatan PDRB,” demikian Wayan Darmawa.
Baca juga: NTT bangun 22 kawasan wisata berbasis masyarakat
Baca juga: Empat tantangan dihadapi pariwisata NTT
“Target PDRB ini akan disumbang dari sektor usaha pariwisata seperti akomodasi, perhotelan, restoran, dan lainnya,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (24/8).
Ia menjelaskan, pada 2017 tercatat kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB masih kecil mencapai 0,74 persen dan untuk jangka menengah hingga 2023 ditargetkan mencapai 2 persen.
Mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu mengatakan, upaya yang dilakukan salah satunya dengan meningkatkan lama tinggal wisatawan minimal 3 hari dari sebelumnya dengan rata-rata 2,7 hari. “Kami akan adakan berbagai event pariwisata seperti festival dengan maksud agar wisatawan bisa lebih lama berwisata di NTT,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah provinsi juga sedang membangun kawasan wisata baru secara menyebar agar kunjungan wisatawan tidak hanya terpusat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang mendunia dengan destinasi Taman Nasional Komodo.
Ia menyebutkan ada tujuh kawasan wisata baru yang dibangun dalam 2019 ini di antaranya, Pantai Liman di Kabupaten Kupang, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Wolwal di Kabupaten Alor, Koanara di Kabupaten Ende, Praimadita di Kabupaten Sumba Timur, dan Lamalera di Kabupaten Lembata.
“Di kawasan wisata baru ini juga dibangun penginapan dan restoran sehingga bisa menyerap belanja wisatawan yang berkontribusi pada peningkatan PDRB,” demikian Wayan Darmawa.
Baca juga: NTT bangun 22 kawasan wisata berbasis masyarakat
Baca juga: Empat tantangan dihadapi pariwisata NTT