Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ganef Wurgiyanto, mengemukakan budidaya ikan kakap putih di wilayah perairan Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao yang dimulai sejak akhir 2018 lalu tinggal menunggu waktu panen.
“Ada sekitar 1.500 benih yang sudah kita tebar di Mulut Seribu dan sekarang tinggal menunggu panen perdana,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu (18/9).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan program budidaya ikan yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT di wilayah perairan Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao.
Hasil budidaya ikan kakap tersebut akan dipanen pada Desember 2019 mendatang. “Jadi ini sebagai pilot project ketika hasilnya sesuai harapan maka ke depan pemerintah akan mengintervensi lebih lanjut,” katanya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur membudidayakan ikan kakap putih di wilayah perairan Mulut Seribu Pulau Rote, gerbang terselatan Indonesia. (ANTARA Foto/ist)
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Provinsi NTT itu meyakini hasil budidaya ikan di Mulut Seribu bisa melimpah karena didukung kondisi alam dan cuaca yang bagus.
Budidaya ikan di daerah itu, lanjutnya, bahkan bisa dilakukan saat musim angin barat atau cuaca buruk di wilayah perairan. “Karena itu ke depan pasti kita bisa sampai beberapa kali dalam setahun karena saat kemarau atau musim hujan juga bisa dilakukan,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi memberikan perhatian serius untuk pengembangan kawasan Mulut Seribu karena selain untuk perikanan perikanan juga memiliki potensi pariwisata yang besar.
Di antaranya berupa wisata alam dengan gugusan pulau-pulau kecil yang dihubungkan laut yang jernih serta keindahan bawa laut yang cocok untuk aktivtias wisata menyelam. “Karena itu pemerintah mengkolaborasikan potensi kelautan dan perikanan dengan pariwisata yang saat ini sedang dibangun di sana,” katanya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur membudidayakan ikan kakap putih di wilayah perairan Mulut Seribu di Pulau Rote, gerbang terselatan Indonesia. (ANTARA Foto/Ist)
“Ada sekitar 1.500 benih yang sudah kita tebar di Mulut Seribu dan sekarang tinggal menunggu panen perdana,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu (18/9).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan program budidaya ikan yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT di wilayah perairan Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao.
Hasil budidaya ikan kakap tersebut akan dipanen pada Desember 2019 mendatang. “Jadi ini sebagai pilot project ketika hasilnya sesuai harapan maka ke depan pemerintah akan mengintervensi lebih lanjut,” katanya.
Budidaya ikan di daerah itu, lanjutnya, bahkan bisa dilakukan saat musim angin barat atau cuaca buruk di wilayah perairan. “Karena itu ke depan pasti kita bisa sampai beberapa kali dalam setahun karena saat kemarau atau musim hujan juga bisa dilakukan,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi memberikan perhatian serius untuk pengembangan kawasan Mulut Seribu karena selain untuk perikanan perikanan juga memiliki potensi pariwisata yang besar.
Di antaranya berupa wisata alam dengan gugusan pulau-pulau kecil yang dihubungkan laut yang jernih serta keindahan bawa laut yang cocok untuk aktivtias wisata menyelam. “Karena itu pemerintah mengkolaborasikan potensi kelautan dan perikanan dengan pariwisata yang saat ini sedang dibangun di sana,” katanya.