Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan dan operator pelayaran untuk mewaspadai dampak Typhoon di Filipina yang dapat memicu gelombang tinggi di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Wilayah-wilayah perairan laut yang perlu diwaspadai antara lain, Laut Timor Selatan NTT, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan dan Selat Sumba bagian barat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Ota Welly Jenni Thalo kepada ANTARA di Kupang, Senin (30/9).

Ia mengatakan saat ini terdapat Typhoon MITAG 975 hPa di Laut Filipina dan pola sirkulasi eddy di Selat Karimata yang dikhawatirkan memicu terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan 4-15 knot/jam, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-25 knot/jam. Sejumlah anak bermain di antara ombak di pantai Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019). BMKG memberikan peringatan kepada armada pelayanan untuk tetap waspada.(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp) Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kupang, Laut Arafuru, dan Perairan Merauke.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. "Kita berharap adanya perhatian terhadap risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," ujarnya.

Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai terutama di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada.

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024