Kupang (ANTARA) - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur selama periode Januari-September 2019 telah memfasilitasi penjaminan kredit bagi 28.000 debitur pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Jamkrindo NTT Ahmad Arifin kepada wartawan di Kupang, Kamis (3/10) mengatakan bahwa dari jumlah tersebut terdapat 545 debitur di seluruh NTT yang sudah mendapatkan penjaminan kredit.
"Banyak yang belum mengetahui fungsi dan tugas Jamkrindo, namun memang tugas kami adalah memfasilitasi penjaminan kredit bagi pengusaha atau UMKM guna mendukung program pemerintah," katanya.
Penjaminan yang dilakukan oleh Jamkrindo adalah bagian dari bentuk antisipasi Jamkrindo terhadap pengusaha atau UMKM untuk mencegah terjadinya risiko gagal bayar para debitur dalam melunasi kredit yang diberikan oleh pihak perbankan kepada mereka.
Baca juga: Jamkrindo perkuat layanan UMKM
Ia mengatakan untuk tahun 2019 ini pihaknya menargetkan volumen jaminan kredit debitur mencapai kurang lebih Rp4 triliun dengan produk penjaminan kredit yang beragam.
Namun untuk wilayah NTT, jelasnya, produk yang paling banyak diminati oleh para debitur adalah produk surety bond atau jaminan proyek.
"Ini paling banyak diminati oleh para kontraktor proyek yang ada di NTT ini," tutur dia.
Secara nasional, lanjutnya, NTT menempati urutan kelima untuk produk surety bond tersebut dibandingkan dengan cabang lain di Indonesia.
Sebaliknya kalau untuk jaminan kredit usaha rakyat (KUR) kata dia justru provinsi berbasis kepulauan itu yang paling rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia seperti di pulau Jawa dan Sumatra.
Rendahnya KUR ini kata dia karena masih banyak yang belum mengetahui peran dari Jamkrindo itu sendiri bagi kredit usaha.
Baca juga: Jamkrindo salurkan Rp633 juta untuk SMAN-7 Kupang
Baca juga: Jamkrindo targetkan volume penjaminan mencapai Rp200 triliun
Kepala Jamkrindo NTT Ahmad Arifin kepada wartawan di Kupang, Kamis (3/10) mengatakan bahwa dari jumlah tersebut terdapat 545 debitur di seluruh NTT yang sudah mendapatkan penjaminan kredit.
"Banyak yang belum mengetahui fungsi dan tugas Jamkrindo, namun memang tugas kami adalah memfasilitasi penjaminan kredit bagi pengusaha atau UMKM guna mendukung program pemerintah," katanya.
Penjaminan yang dilakukan oleh Jamkrindo adalah bagian dari bentuk antisipasi Jamkrindo terhadap pengusaha atau UMKM untuk mencegah terjadinya risiko gagal bayar para debitur dalam melunasi kredit yang diberikan oleh pihak perbankan kepada mereka.
Baca juga: Jamkrindo perkuat layanan UMKM
Ia mengatakan untuk tahun 2019 ini pihaknya menargetkan volumen jaminan kredit debitur mencapai kurang lebih Rp4 triliun dengan produk penjaminan kredit yang beragam.
Namun untuk wilayah NTT, jelasnya, produk yang paling banyak diminati oleh para debitur adalah produk surety bond atau jaminan proyek.
"Ini paling banyak diminati oleh para kontraktor proyek yang ada di NTT ini," tutur dia.
Secara nasional, lanjutnya, NTT menempati urutan kelima untuk produk surety bond tersebut dibandingkan dengan cabang lain di Indonesia.
Sebaliknya kalau untuk jaminan kredit usaha rakyat (KUR) kata dia justru provinsi berbasis kepulauan itu yang paling rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia seperti di pulau Jawa dan Sumatra.
Rendahnya KUR ini kata dia karena masih banyak yang belum mengetahui peran dari Jamkrindo itu sendiri bagi kredit usaha.
Baca juga: Jamkrindo salurkan Rp633 juta untuk SMAN-7 Kupang
Baca juga: Jamkrindo targetkan volume penjaminan mencapai Rp200 triliun