Catat kinerja cemerlang di 2021, JamSyar kian percaya diri di bisnis penjaminan

id JamSyar,Jamin ,Jamkrindo Syariah ,kinerja JamSyar

Catat kinerja cemerlang di 2021, JamSyar kian percaya diri di bisnis penjaminan

Logo PT Penjaminan Jamkrindo Syariah. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

tahun 2022 menjadi momen yang ditapaki Jamsyar dengan penuh percaya diri dengan pondasi kompetensi, loyalitas dan integritas
Kupang (ANTARA) - PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (JamSyar) mencatat pertumbuhan laba perusahaan di 2021 yang signifikan mencapai sebesar 206,74 miliar atau meningkat sebesar 417,9 persen dari 2020 senilai Rp49,47 miliar.

"Pertumbuhan laba ini ditopang dua produk primadona perusahaan yaitu penjaminan mikro dan penjaminan konstruksi dan pengadaan baran/jasa yang menyumbang lebih dari 70 persen total laba," kata Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa (26/4).

Ia mengatakan berdasarkan laporan keuangan teraudit, total asset JamSyar di 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp2,45 triliun, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,57 triliun. 

Total ekuitas JamSyar pada tahun yang sama juga mengalami kenaikan menjadi Rp977 miliar atau 149,584 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp653,19 miliar.

Gator menjelaskan capaian ini berdasarkan hasil laporan keuangan yang telah selesai diaudit secara transparan dan independen oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (Firma anggota jaringan global PwC) yang dirilis pada 22 April 2022 dengan opini wajar tanpa modifikasi.

Dari sisi bisnis penjaminan, kata dia mengalami kenaikan dengan total volume penjaminan selama tahun 2021 menjadi Rp55,08 triliun atau naik dari 2020 32,40 triliun.

Selanjutnya YK on Kafalah pada tahun 2021 meningkat menjadi Rp959,28 miliar atau sebesar 191,749 persen dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp500,29 miliar. 

"Dari jumlah terjamin selama tahun 2021 kami telah menjamin 1.493.633 terjamin atau 205,704 dari tahun 2020 sebanyak 726.131 terjamin," katanya.

Gatot mengatakan dengan ekspansi ini maka perusahaan tetap menjaga kondisi keuangan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio likuiditas Jamsyar di tahun tersebut adalah sebesar 192,3796 persen.

Rasio likuiditas tersebut, sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai tingkat kesehatan keuangan lembaga penjamin termasuk dalam kategori satu atau sangat sehat. 

Parameter Kesehatan Keuangan lainnya adalah gearing ratio yang dimiliki JamSyar pada akhir tahun tersebut adalah sebesar 27,43 kali atau berada dalam kategori sangat sehat. 

Adapun maksimal gearing ratio Total adalah sebesar 40 kali. Dengan demikian, JamSyar masih mempunyai kelonggaran untuk melakukan ekspansi bisnis Penjaminan pada tahun-tahun mendatang.

Menurut Gatot, pertumbuhan fantastis tersebut tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk melakukan proses bisnis dengan prudent untuk menjaga kinerja berkelanjutan. Selama pandemi, beban klaim tercatat masih terkendali yang dibuktikan dengan rasio klaim selama tahun 2021 sebesar 18,559.

Untuk cadangan klaim tahun 2021 JamSyar mencadangkan Rp303,76 miliar atau naik sebesar 199,914 dari tahun 2020 senilai Rp151,95 miliar "Peningkatan cadangan klaim ini merupakan strategi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan perusahaan dengan pencadangan yang kuat," katanya.

Laporan keuangan yang telah diaudit oleh PwC dengan opini "wajar tanpa modifikasi" tersebut mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik dan menjadi pondasi yang kuat bagi perusahaan untuk menghasilkan kinerja positif pada tahun-tahun selanjutnya.

Gatot mengatakan Selain pertumbuhan bisnis perusahaan yang terus tumbuh positif dan Istimewa, JamSyar juga turut mendukung berbagai program Pemerintah dalam peningkatan perekonomian Nasional. 

JamSyar ikut serta dalam memberikan penjaminan kepada pelaku usaha yang terdampak pandemi melalui produk penjaminan pembiayaan modal kerja  Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan produk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR iB) yang bekerjasama dengan mitra-mitra Bank Syariah yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Gatot yakin bahwa pencapaian ini tak lepas dari teknologi informasi yang unggul serta penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung ekspansi usaha maupun peningkatan pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Ia menambahkan tahun 2022 menjadi momen yang ditapaki Jamsyar dengan penuh percaya diri dengan pondasi kompetensi, loyalitas dan integritas untuk terus secure, survive, sustain di masa masa yang akan datang.

JamSyar merupakan perusahaan penjaminan syariah terbesar di Indonesia. Sebagai perusahaan penjaminan, selain produk program tersebut, Jamsyar menjamin pembiayaan fasilitas likuiditas pemilikan perumahan untuk mendukung program Kementerian PUPR.

JamSyar juga memiliki berbagai produk penjaminan non program. Adapun produk penjaminan non program yang dimiliki JamSyar adalah produk Kontra Bank Garansi (KBG), surety bond, customs bond, penjaminan pembiayaan multiguna, penjaminan pembiayaan umum, penjaminan pembiayaan mikro, penjaminan pembiayaan konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan supply chain financing, serta penjaminan distribusi barang.