Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk, mengemukakan pemerintah daerah akan menggunakan dana desa untuk membangun 30.260 rumah layak huni bagi warga miskin mulai tahun 2020.
"Mulai 2020 akan dibangun sebanyak 30.260 unit rumah layak huni dengan target sampai 2023 akan terbangun sebanyak 121.040 unit," katanya dalam acara rapat kerja Gubernur NTT yang dipusatkan di Gedung Olah Raga (GOR) Flobamora Oepoi Kupang, Kamis (24/10).
Rapat kerja tersebut digelar Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama semua kepala daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT, melibatkan sekitar 268 camat, 194 lurah, serta 1.917 kepala desa.
Dalam kesempatan itu, Sinun Petrus menjelaskan, pemanfaatan dana desa untuk pembangunan rumah layak huni telah disepakati dalam rapat bersama kepala dinas PMD dari 21 kabupaten pada Maret lalu di Kabupaten Rote Ndao.
Selain itu, juga disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Gubernur NTT dengan para bupati dari 21 kabupaten di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.
Baca juga: Alokasi dana desa untuk bangun rumah layak huni
Baca juga: 20 KK warga miskin miliki rumah layak huni
Sinun Petrus mengatakan, pembangunan rumah layak huni tersebut sebagai upaya gerakan bersama mengurangi angka kemiskinan di provinsi setempat.
Dia menjelaskan, selama 2014-2019, jumlah dana desa yang disalurkan pemerintah pusat untuk provinsi setempat mencapai Rp10,5 triliun lebih.
Alokasi dana desa, lanjutnya, juga bertambah sebanyak Rp70 miliar di 2020 yang menyebar pada 18 kabupaten di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Dia mengatakan, namun pemanfaatan dana desa belum secara signifikan mengurangi angka kemiskinan di daerah itu.
"Karena itu kita sepakat agar salah satu pemanfaatannya untuk bangun rumah layak huni untuk menekan angka kemiskinan yang ditargetkan pemerintah provinsi mencapai 12 persen pada 2023," katanya.
Baca juga: 100 unit rumah layak huni untuk warga tidak mampu
Baca juga: 60.520 rumah layak huni untuk warga miskin NTT
"Mulai 2020 akan dibangun sebanyak 30.260 unit rumah layak huni dengan target sampai 2023 akan terbangun sebanyak 121.040 unit," katanya dalam acara rapat kerja Gubernur NTT yang dipusatkan di Gedung Olah Raga (GOR) Flobamora Oepoi Kupang, Kamis (24/10).
Rapat kerja tersebut digelar Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama semua kepala daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT, melibatkan sekitar 268 camat, 194 lurah, serta 1.917 kepala desa.
Dalam kesempatan itu, Sinun Petrus menjelaskan, pemanfaatan dana desa untuk pembangunan rumah layak huni telah disepakati dalam rapat bersama kepala dinas PMD dari 21 kabupaten pada Maret lalu di Kabupaten Rote Ndao.
Selain itu, juga disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Gubernur NTT dengan para bupati dari 21 kabupaten di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.
Baca juga: Alokasi dana desa untuk bangun rumah layak huni
Baca juga: 20 KK warga miskin miliki rumah layak huni
Sinun Petrus mengatakan, pembangunan rumah layak huni tersebut sebagai upaya gerakan bersama mengurangi angka kemiskinan di provinsi setempat.
Dia menjelaskan, selama 2014-2019, jumlah dana desa yang disalurkan pemerintah pusat untuk provinsi setempat mencapai Rp10,5 triliun lebih.
Alokasi dana desa, lanjutnya, juga bertambah sebanyak Rp70 miliar di 2020 yang menyebar pada 18 kabupaten di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Dia mengatakan, namun pemanfaatan dana desa belum secara signifikan mengurangi angka kemiskinan di daerah itu.
"Karena itu kita sepakat agar salah satu pemanfaatannya untuk bangun rumah layak huni untuk menekan angka kemiskinan yang ditargetkan pemerintah provinsi mencapai 12 persen pada 2023," katanya.
Baca juga: 100 unit rumah layak huni untuk warga tidak mampu
Baca juga: 60.520 rumah layak huni untuk warga miskin NTT