Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Igantius Rendroyoko mengemukakan pihaknya sudah menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 44 mega watt (MW) selama Januari-Juni 2019.

“Pada semester pertama 2019 kami sudah berhasil menambah kapasitas pembangkit sebesar 44 MW untuk memperkuat persediaan daya listrik agar bisa menjangkau ke seluruh pelosok NTT,” kata Ignatius Rendroyoko kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (26/10).

Dia menjelaskan, kapasitas pembangkit yang ditambahkan ini di antaranya juga dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) mencapai sebesar 6,92 persen.

Dengan demikian, lanjutnya, maka total kapasitas pembangkit yang bersumber dari EBT yang dikelola PLN di daerah setempat hingga kini mencapai 22,72 MW.

Baca juga: PLN NTT luncurkan mobil PDKB Sentuh Langsung
Baca juga: Cadangan daya listrik mencapai 77,4 MW

Igantius Rendroyoko mengatakan, selain penambahan pembangkit, pihaknya juga menambah jaringan transmisi 0 kilometer sirkuit (kms) menjadi 376 kms.

Selain itu, menambah Gardu Induk sebesar 0 MVA menjadi 235 MVA yang dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan penjualan listrik PLN kepada masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Dia berharap, ke depan kinerja pelayanan kelistrikan di NTT semakin baik dengan terselesaikannya proyek pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi sehingga jangkauan layanan listrik semakin luas.

“Prinsipnya kami terus berupaya melistriki seluruh pelosok negeri termasuk ke berbagai daerah terpencil di NTT ini,” katanya.

Ignatius menambahkan, kondisi rasio elektrifikasi di NTT saat ini sudah mencapai 74,4 persen atau naik dari sebelumnya sebesar 62 persen.

Lompatan rasio ini, lanjutnya, terlaksana karena dukungan sumber EBT yang melimpah di NTT terutama berupa sinar matahari yang dikonversi menjadi energi lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Selain itu juga sinergi berbagai stakeholder untuk penyambungan listrik ke rumah-rumah warga juga memberikan andil besar untuk peningkatan rasio elektrifikasi ini,” katanya.

Baca juga: Tahun 2020, ratio elektrifikasi di NTT sudah 100 persen
Baca juga: Nae Soi apresiasi peningkatan rasio elektrifikasi listrik di NTT

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024