Kupang (ANTARA) - General Manajer PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Ignatius Rendroyoko menargetkan sebanyak 30.000 rumah warga di provinsi ini tersambung listrik setiap bulan hingga akhir 2019.
"Saat ini kami terus dorong bahkan sedikit kami paksakan untuk mengejar target penyambungan listrik hingga 30.000 rumah per bulan," katanya di Kupang, Kamis (31/10).
Dia mengatakan terus menggenjot penyambungan listrik ke rumah-rumah warga untuk mengejar rasio elektrifikasi (RE) di NTT mencapai 90 persen hingga akhir 2019.
Hasil kajian RE terbaru dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang bekerjasama dengan PLN NTT dan Badan Pusat Statistik (BPS) NTT mencatat kondisi RE di provinsi setempat hingga Oktober mencapai 82,97 persen.
"Hasil kajian ini yang menjadi rujukan utama kami untuk mengejar ketertinggalan RE terutama menggenjot penyambungan listrik ke rumah-rumah warga," katanya.
Baca juga: PLN NTT kejar rasio elektrifikasi 90 persen pada akhir 2019
Baca juga: Rasio elektrifikasi di NTT sudah mencapai 82,97 persen
Ignatius menyebutkan sejumlah kabupaten menjadi prioritas penyambungan listrik di antaranya Timor Tengah Selatan, Sumba Barat Daya, dan Manggarai Timur karena kondisi RE yang masih rendah dibandingkan kabupaten lainnya di daerah itu.
Rasio elektrifikasi ketiga kabupaten itu masing-masing di antaranya, Timor Tengah Utara 60,55 persen, Sumba Barat Daya 61 persen, dan Manggarai Timur 65,99 persen,
"Sekarang hanya dua bulan tersisa sehingga harapan kami nanti pelanggan bisa bertambah sekitar 60.000 lagi di tiga kabupaten itu maupun kabupaten lainnya," katanya.
Dia menambahkan, saat ini jumlah rumah tangga di provinsi setempat yang menjadi pelanggan PLN sekitar 768.000
"Kami berharap hingga akhir 2019 bisa sampai 800.000 pelanggan PLN di NTT karena itu penyambungan baru ke rumah-rumah terus digenjot di lapangan," katanya.
Baca juga: Ternyata pelanggan listrik non-PLN mencapai 99.381 KK
Baca juga: Jumlah pelanggan listrik di NTT terus bertambah
"Saat ini kami terus dorong bahkan sedikit kami paksakan untuk mengejar target penyambungan listrik hingga 30.000 rumah per bulan," katanya di Kupang, Kamis (31/10).
Dia mengatakan terus menggenjot penyambungan listrik ke rumah-rumah warga untuk mengejar rasio elektrifikasi (RE) di NTT mencapai 90 persen hingga akhir 2019.
Hasil kajian RE terbaru dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang bekerjasama dengan PLN NTT dan Badan Pusat Statistik (BPS) NTT mencatat kondisi RE di provinsi setempat hingga Oktober mencapai 82,97 persen.
"Hasil kajian ini yang menjadi rujukan utama kami untuk mengejar ketertinggalan RE terutama menggenjot penyambungan listrik ke rumah-rumah warga," katanya.
Baca juga: PLN NTT kejar rasio elektrifikasi 90 persen pada akhir 2019
Baca juga: Rasio elektrifikasi di NTT sudah mencapai 82,97 persen
Ignatius menyebutkan sejumlah kabupaten menjadi prioritas penyambungan listrik di antaranya Timor Tengah Selatan, Sumba Barat Daya, dan Manggarai Timur karena kondisi RE yang masih rendah dibandingkan kabupaten lainnya di daerah itu.
Rasio elektrifikasi ketiga kabupaten itu masing-masing di antaranya, Timor Tengah Utara 60,55 persen, Sumba Barat Daya 61 persen, dan Manggarai Timur 65,99 persen,
"Sekarang hanya dua bulan tersisa sehingga harapan kami nanti pelanggan bisa bertambah sekitar 60.000 lagi di tiga kabupaten itu maupun kabupaten lainnya," katanya.
Dia menambahkan, saat ini jumlah rumah tangga di provinsi setempat yang menjadi pelanggan PLN sekitar 768.000
"Kami berharap hingga akhir 2019 bisa sampai 800.000 pelanggan PLN di NTT karena itu penyambungan baru ke rumah-rumah terus digenjot di lapangan," katanya.
Baca juga: Ternyata pelanggan listrik non-PLN mencapai 99.381 KK
Baca juga: Jumlah pelanggan listrik di NTT terus bertambah