Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dominikus Mere mengingatkan masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu, untuk mewaspadai tiga jenis penyakit pada musim pancaroba ini.
"Ketiga jenis penyakit yang biasa terjadi pada musim peralihan itu adalah diare, malaria dan infeksi saluran pernapasan (ispa)," kata Dominikus Mere di Kupang, Senin (4/11).
Ia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penyakit musim peralihan atau pancaroba, dan apa yang harus dilakukan masyarakat untuk menghindarinya.
"Wilayah NTT saat ini akan memasuki akhir musim kemarau. Jenis penyakit yang harus diwaspadai pada akhir musim kemarau ini adalah penyakit diare, ispa, malaria," katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Kupang temukan malaria Afrika Selatan
Baca juga: Kota Kupang bebas penyakit malaria
Menurut mantan Sekda Ende ini, jenis penyakit ini termasuk dalam kelompok penyakit yang berbasis lingkungan.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk menjaga keberhasilan lingkungan, agar tidak menjadi tempat berkembangnya jenis penyakit ini.
"Hal penting yang harus dilakukan adalah menjaga lingkungan tetap bersih. Jangan biarkan sampah menumpuk ataupun benda-benda yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk," katanya.
Dia meyakini, jika lingkungan masyarakat seperti selokan air, bak mandi yang bersih dan jauh dari sampah-sampah, maka bisa terhindari dari penyakit ini.
Baca juga: NTT Bentuk Komisi Ahli Malaria
Baca juga: 31 Persen Pelajar di NTT Terserang Malaria
"Ketiga jenis penyakit yang biasa terjadi pada musim peralihan itu adalah diare, malaria dan infeksi saluran pernapasan (ispa)," kata Dominikus Mere di Kupang, Senin (4/11).
Ia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penyakit musim peralihan atau pancaroba, dan apa yang harus dilakukan masyarakat untuk menghindarinya.
"Wilayah NTT saat ini akan memasuki akhir musim kemarau. Jenis penyakit yang harus diwaspadai pada akhir musim kemarau ini adalah penyakit diare, ispa, malaria," katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Kupang temukan malaria Afrika Selatan
Baca juga: Kota Kupang bebas penyakit malaria
Menurut mantan Sekda Ende ini, jenis penyakit ini termasuk dalam kelompok penyakit yang berbasis lingkungan.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk menjaga keberhasilan lingkungan, agar tidak menjadi tempat berkembangnya jenis penyakit ini.
"Hal penting yang harus dilakukan adalah menjaga lingkungan tetap bersih. Jangan biarkan sampah menumpuk ataupun benda-benda yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk," katanya.
Dia meyakini, jika lingkungan masyarakat seperti selokan air, bak mandi yang bersih dan jauh dari sampah-sampah, maka bisa terhindari dari penyakit ini.
Baca juga: NTT Bentuk Komisi Ahli Malaria
Baca juga: 31 Persen Pelajar di NTT Terserang Malaria