Kupang (ANTARA) - Water.org bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur menggelar workshop tentang kredit mikro air minum dan sanitasi kelompok penyediaan air minum (SPAM) di Kupang, Senin (11/11).
Senior program manager water.org Rachmat Hidayad dalam sambutannya saat pelaksanaan workshop yang berlangsung di Kantor BPD Bank NTT mengatakan bahwa pihaknya sengaja menggandeng bank untuk program pembangunan sanitasi di NTT.
"Kenapa lembaga keuangan? Karena melalui lembaga keuanganlah, pembiayaan untuk membangun atau terhubung dengan fasilitas air bersih dan sanitasi layak dapat tersalurkan," tambahnya.
Ia mengemukakan pelaksanaan workshop tersebut untuk meningkatkan pemahaman jajaran direksi dan staf Bank NTT, termasuk staf di 24 kantor cabangnya.
Saat ini, lanjut dia beberapa lembaga keuangan termasuk di antaranya Bank NTT mulai berinisiatif untuk membuat produk pembiayaan air minum dan sanitasi baik kepada rumah tangga maupun kelompok SPAM di pedesaan.
Baca juga: Dualisme pengelolaan air minum di Kota Kupang jadi persoalan
Baca juga: BUMDes Teun di Kabupaten Belu dibantu teknologi pengolahan air minum
Materi yang disajikan dalam workshop yang digelar hanya satu hari itu antara lain tentang potensi dan skema kredit air dan sanitasi untuk pengembangan SPAM perdesaan di NTT.
Workshop ini melibatkan beberapa narasumber, diantaranya Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Pamsimas Provinsi NTT, serta Water.org.
Rachmat mengatakan bahwa pelaksanaan workshop tidak hanya berakhir di kantor Bank NTT, saja tetapi pada Selasa (12/11) besok bekerja sama dengan OJK NTT akan menggelar workshop yang sama kepada semua bank baik komersial maupun nasional yang memiliki cabang atau perwakilan di NTT.
"Terdapat 22 perwakilan bank yang diundang dalam workshop ini. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk mensosialisasikan potensi kredit air dan sanitasi di NTT, dan bagaimana lembaga keuangan turut berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk memberikan 100 persen akses air bersih dan sanitasi layak bagi masyarakat di Provinsi NTT," jelas dia.
Untuk dampak jangka panjang yang diharapkan dari peran aktif ini tentu saja, tambah dia juga untuk menurunkan tingkat stunting dan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat di provinsi NTT.
Sementara itu Dirut Bank NTT, Izhak Edward Rihi mengatakan bahwa Bank NTT akan menjadi lembaga keuangan pertama yang akan memberikan kredit untuk pembangunan sanitasi air bersih.
"Namun yang kita inginkan tidak hanya untuk air bersih saja, tetapi kredit itu kita berikan untuk pembangunan yang lain juga agar terintegrasi," tambah dia.
Baca juga: BLUD-SPAM NTT jamin distribusi air minum masih aman
Baca juga: Pelayanan Air Minum Dikelola Bersama
Senior program manager water.org Rachmat Hidayad dalam sambutannya saat pelaksanaan workshop yang berlangsung di Kantor BPD Bank NTT mengatakan bahwa pihaknya sengaja menggandeng bank untuk program pembangunan sanitasi di NTT.
"Kenapa lembaga keuangan? Karena melalui lembaga keuanganlah, pembiayaan untuk membangun atau terhubung dengan fasilitas air bersih dan sanitasi layak dapat tersalurkan," tambahnya.
Ia mengemukakan pelaksanaan workshop tersebut untuk meningkatkan pemahaman jajaran direksi dan staf Bank NTT, termasuk staf di 24 kantor cabangnya.
Saat ini, lanjut dia beberapa lembaga keuangan termasuk di antaranya Bank NTT mulai berinisiatif untuk membuat produk pembiayaan air minum dan sanitasi baik kepada rumah tangga maupun kelompok SPAM di pedesaan.
Baca juga: Dualisme pengelolaan air minum di Kota Kupang jadi persoalan
Baca juga: BUMDes Teun di Kabupaten Belu dibantu teknologi pengolahan air minum
Materi yang disajikan dalam workshop yang digelar hanya satu hari itu antara lain tentang potensi dan skema kredit air dan sanitasi untuk pengembangan SPAM perdesaan di NTT.
Workshop ini melibatkan beberapa narasumber, diantaranya Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Pamsimas Provinsi NTT, serta Water.org.
Rachmat mengatakan bahwa pelaksanaan workshop tidak hanya berakhir di kantor Bank NTT, saja tetapi pada Selasa (12/11) besok bekerja sama dengan OJK NTT akan menggelar workshop yang sama kepada semua bank baik komersial maupun nasional yang memiliki cabang atau perwakilan di NTT.
"Terdapat 22 perwakilan bank yang diundang dalam workshop ini. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk mensosialisasikan potensi kredit air dan sanitasi di NTT, dan bagaimana lembaga keuangan turut berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk memberikan 100 persen akses air bersih dan sanitasi layak bagi masyarakat di Provinsi NTT," jelas dia.
Untuk dampak jangka panjang yang diharapkan dari peran aktif ini tentu saja, tambah dia juga untuk menurunkan tingkat stunting dan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat di provinsi NTT.
Sementara itu Dirut Bank NTT, Izhak Edward Rihi mengatakan bahwa Bank NTT akan menjadi lembaga keuangan pertama yang akan memberikan kredit untuk pembangunan sanitasi air bersih.
"Namun yang kita inginkan tidak hanya untuk air bersih saja, tetapi kredit itu kita berikan untuk pembangunan yang lain juga agar terintegrasi," tambah dia.
Baca juga: BLUD-SPAM NTT jamin distribusi air minum masih aman
Baca juga: Pelayanan Air Minum Dikelola Bersama