Kupang (ANTARA) - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Ahe Belen di Desa Nurabelen, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyelamatkan seekor penyu sisik dewasa.
"Penyu sisik dewasa atau Eretmochelys imbricate, berukuran cangkang kurang lebih 112 cm itu dilepasliarkan kembali setelah terjerat jaring nelayan pada Senin, (11/11)," kata Ketua Pokmaswas Ahe Belen, Damianus Nusa Blolon, Selasa (12/11).
Dia mengatakan, penyu sisik tersebut terjerat jaring nelayan, Didakus Koja Puka saat menangkap ikan pada hari Senin (11/11) dini hari, dan telah dilepasliarkan kembali ke laut bersama anggota Pokmaswas Desa Nurabele, Kecamatan Ile Bura.
Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT untuk wilayah Flores Timur, Lembata dan Sikka, Antonius Andy Amuntoda mengapresiasi dan berterima kasih kepada kelompok masyarakat Ahe Belen yang telah menyematkan hewan langka itu.
Dia mengharapkan agar semua nelayan memiliki semangat yang sama dalam menyelamatkan penyu sisik, hewan yang semakin langka.
Amuntoda menambahkan, kelompok masyarakat yang memiliki semangat tinggi menjaga perairan, dan laut ini memang perlu diberi bantuan sarana penangkapan ikan yang memadai.
"Kelompok-kelompok nelayan yang memiliki komitmen dan semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan laut ini, sudah seharusnya diberikan bantuan karena mereka hanya memiliki sampan untuk beraktivitas menjaga laut dan menangkap ikan dengan sarana tersebut," katanya.
"Penyu sisik dewasa atau Eretmochelys imbricate, berukuran cangkang kurang lebih 112 cm itu dilepasliarkan kembali setelah terjerat jaring nelayan pada Senin, (11/11)," kata Ketua Pokmaswas Ahe Belen, Damianus Nusa Blolon, Selasa (12/11).
Dia mengatakan, penyu sisik tersebut terjerat jaring nelayan, Didakus Koja Puka saat menangkap ikan pada hari Senin (11/11) dini hari, dan telah dilepasliarkan kembali ke laut bersama anggota Pokmaswas Desa Nurabele, Kecamatan Ile Bura.
Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT untuk wilayah Flores Timur, Lembata dan Sikka, Antonius Andy Amuntoda mengapresiasi dan berterima kasih kepada kelompok masyarakat Ahe Belen yang telah menyematkan hewan langka itu.
Dia mengharapkan agar semua nelayan memiliki semangat yang sama dalam menyelamatkan penyu sisik, hewan yang semakin langka.
Amuntoda menambahkan, kelompok masyarakat yang memiliki semangat tinggi menjaga perairan, dan laut ini memang perlu diberi bantuan sarana penangkapan ikan yang memadai.
"Kelompok-kelompok nelayan yang memiliki komitmen dan semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan laut ini, sudah seharusnya diberikan bantuan karena mereka hanya memiliki sampan untuk beraktivitas menjaga laut dan menangkap ikan dengan sarana tersebut," katanya.