Pokmaswas Solor Selatan lepaskan 300 tukik ke lautan

id Penyu, lingkungan hidup,solor selatan,tukik,ntt,flores, flores timur

Pokmaswas Solor Selatan lepaskan 300 tukik ke lautan

Pokmaswas Jalur Gaza, Desa Sulengwaseng, NTT bersama Keluarga Besar Suku Melur di Solor Selatan melepas 300 tukik atau anak penyu ke lautan setelah melalui proses penangkaran. (ANTARA/HO-Pokmaswas Jalur Gaza Solor Selatan)

...Pelepasan tukik dilakukan bersama keluarga besar Suku Melur di Solor Selatan, kata Ketua Pokmaswas Jalur Gaza Sulengwaseng, Mus Melur ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (2/9)

Kupang (ANTARA) - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jalur Gaza, Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melepaskan 300 tukik atau anak penyu ke lautan setelah melalui proses penangkaran.

“Pelepasan tukik dilakukan bersama keluarga besar Suku Melur di Solor Selatan,” kata Ketua Pokmaswas Jalur Gaza Sulengwaseng, Mus Melur ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (2/9).

Ia menjelaskan 300 tukik yang dilepas merupakan tukik yang menetas dari tiga sarang.

Adapun tiga sarang itu berisi kurang lebih 351 butir telur, namun 51 telur gagal menetas menjadi tukik.

“Orang dewasa dan anak-anak semuanya memegang tukik dan melepaskan di pantai,” ucap Mus.
 

Melepas tukik, kata Mus tentu saja tidak mudah. Sebelum dilepaskan, telur penyu itu harus dibenamkan dalam pasir di tempat pembenaman atau penangkaran yang dibuat oleh pokmaswas tersebut.

Setelah dibenamkan, telur-telur penyu harus selalu diawasi dan dijaga dengan baik agar terhindar dari predator seperti burung gagak.

“Jadi memang butuh ketelitian dan komitmen tinggi agar telur bisa menetas,” kata dia menjelaskan.

Adapun telur penyu telah dipantau selama 5-7 pekan pada tempat pembenaman dengan luas 8 meter x 6 meter. Setelah menetas, anak penyu atau tukik dipindahkan ke wadah berisi air laut yang harus selalu diganti airnya setiap tiga jam. Setelah itu, baru tukik dilepas ke lautan.

“Untuk pelepasan memang bersama masyarakat sehingga mereka juga mendapatkan edukasi untuk merawat penyu,” ujar Mus.

Ia memberikan apresiasi atas dukungan semua pihak terutama masyarakat yang mulai sadar untuk tidak mengonsumsi telur penyu, melainkan ikut terlibat melepas tukik ke lautan.

Ia juga berharap ada komitmen berkelanjutan untuk menjaga alam khususnya penyu yang juga telah dilindungi secara hukum di Indonesia.

“Ini tugas kita bersama, bukan satu dua orang saja,” ucap Mus menegaskan.*
 

Baca juga: Pegiat konservasi di Mabar lepas 335 ekor tukik ke laut

Baca juga: Pegiat konservasi siap lepas ratusan ekor tukik jelang HUT ke-79 RI

Baca juga: Artiikel - Melindungi penyu dari selatan Pulau Solor












Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pokmaswas Solor Selatan NTT lepaskan 300 tukik ke lautan