Kupang (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang akan memindahkan pelayanan penyeberangan ke Pelabuhan Tenau Kupang jika cuaca di Pelabuhan Penyeberangan Bolok di Kupang Barat memburuk.
"Keberangkatan kapal feri akan kami pindahkan ke Pelabuhan Tenau Kupang jika kondisi cuaca di Pelabuhan Bolok tidak memungkinkan," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Cuk Prayitno di Kupang, Minggu (5/1).
Ia menjelaskan saat ini kondisi cuaca di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) kurang bersahabat bagi kapal-kapal feri yang akan berlangsung hingga Februari 2020.
Oleh karena itu untuk layanan operasional kapal ASDP Cabang Kupang, sangat bergantung pada laporan keadaan cuaca dari BMKG Kupang serta pertimbangan teknis operasional dari nakhoda kapal dan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang.
Ia menambahkan bahwa cuaca saat ini memang sangat rawan. Pihaknya juga tidak ingin mengambil risiko ketika membuka rute pelayaran.
Cuaca buruk menyebabkan puluhan truk terus bertahan di Pelabuhan Bolok Kupang sambil menunggu cuaca baik untuk disebarangkan bersama kapal feri. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
"Namun jika cuaca bagus tetapi di Pelabuhan Bolok tak bisa disandari kapal, maka sudah otomatis akan dipindahkan ke Tenau," tambah dia.
BMKG Kupang juga sudah memberikan peringatan bahwa angin kencang dengan kecepatan 30 kilometer per jam dan gelombang tinggi melanda hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oleh karena itu pihaknya berharap para nelayan, nakhoda kapal baik kapal ferry maupun kapal cepat memperhatikan peringatan tersebut.
Cuaca buruk itu masih akan berlangsung beberapa hari ke depan terutama di wilayah Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ende, Sikka, Alor, Sabu, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya.
Puluhan truk yang mengangkut bahan kebutuhan pokok dan bahan bangunan, saat ini tertahan di Pelabuhan Bolok Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunggu jadwal kapal.
"Kami mau berangkat ke Rote, tetapi belum bisa naik karena kapal sudah penuh. Kami masih menunggu jadwal kapal berikut," kata Yunus, salah seorang sopir truk kepada Antara di Pelabuhan Bolok Kupang.
Pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang juga mengakui adanya antrean truk di pelabuhan Bolok Kupang.
Cuaca kurang bersahabat yang mengakibatkan lintasan penyeberangan di NTT tidak dibuka oleh otoritas ASDP Kupang, Minggu (5/1/2020). (ANTARA FOTO/HO-Wahab Sidin)
Menurut dia, truk-truk tersebut sebagiannya besarnya adalah tujuan Kupang Bolok-Rote Ndao, yang sedang menunggu jadwal kapal.
Ia mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan penambahan jadwal pelayaran tambahan ke Pulau Rote, untuk bisa mengatasi masalah ini.
"Rencananya, hari ini kami tambah pelayaran ke Rote untuk bisa mengurai antrean di pelabuhan, karena sebagian besarnya tujuan Rote," katanya.
Ia mengatakan, manajemen tidak bisa memaksakan kehendak untuk menambah angkutan, di luar kapasitas angkut kapal karena dapat beresiko terhadap keselamatan pelayaran.
"Kalau kapal sudah tidak bisa angkut, kami tidak bisa paksakan, tetapi kami tentu terus memantau antrean di pelabuhan. Kalau sudah terlalu banyak, kami akan menambah pelayaran," katanya menambahkan.
Kapal Motor Penumpang BRR berlayar meninggalkan Pelabuhan Balohan Sabang (Pulau Weh) di Aceh, Sabtu (28/12/2019). (ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj).
"Keberangkatan kapal feri akan kami pindahkan ke Pelabuhan Tenau Kupang jika kondisi cuaca di Pelabuhan Bolok tidak memungkinkan," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Cuk Prayitno di Kupang, Minggu (5/1).
Ia menjelaskan saat ini kondisi cuaca di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) kurang bersahabat bagi kapal-kapal feri yang akan berlangsung hingga Februari 2020.
Oleh karena itu untuk layanan operasional kapal ASDP Cabang Kupang, sangat bergantung pada laporan keadaan cuaca dari BMKG Kupang serta pertimbangan teknis operasional dari nakhoda kapal dan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang.
Ia menambahkan bahwa cuaca saat ini memang sangat rawan. Pihaknya juga tidak ingin mengambil risiko ketika membuka rute pelayaran.
"Namun jika cuaca bagus tetapi di Pelabuhan Bolok tak bisa disandari kapal, maka sudah otomatis akan dipindahkan ke Tenau," tambah dia.
BMKG Kupang juga sudah memberikan peringatan bahwa angin kencang dengan kecepatan 30 kilometer per jam dan gelombang tinggi melanda hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oleh karena itu pihaknya berharap para nelayan, nakhoda kapal baik kapal ferry maupun kapal cepat memperhatikan peringatan tersebut.
Cuaca buruk itu masih akan berlangsung beberapa hari ke depan terutama di wilayah Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ende, Sikka, Alor, Sabu, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya.
Puluhan truk yang mengangkut bahan kebutuhan pokok dan bahan bangunan, saat ini tertahan di Pelabuhan Bolok Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunggu jadwal kapal.
"Kami mau berangkat ke Rote, tetapi belum bisa naik karena kapal sudah penuh. Kami masih menunggu jadwal kapal berikut," kata Yunus, salah seorang sopir truk kepada Antara di Pelabuhan Bolok Kupang.
Pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang juga mengakui adanya antrean truk di pelabuhan Bolok Kupang.
Ia mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan penambahan jadwal pelayaran tambahan ke Pulau Rote, untuk bisa mengatasi masalah ini.
"Rencananya, hari ini kami tambah pelayaran ke Rote untuk bisa mengurai antrean di pelabuhan, karena sebagian besarnya tujuan Rote," katanya.
Ia mengatakan, manajemen tidak bisa memaksakan kehendak untuk menambah angkutan, di luar kapasitas angkut kapal karena dapat beresiko terhadap keselamatan pelayaran.
"Kalau kapal sudah tidak bisa angkut, kami tidak bisa paksakan, tetapi kami tentu terus memantau antrean di pelabuhan. Kalau sudah terlalu banyak, kami akan menambah pelayaran," katanya menambahkan.