Kupang (Antara NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ende memasang tanda peringatan dini di daerah rawan bencana alam di muara Kali Warakasu, Kecamatan Nangapenda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, setelah tewasnya empat anak akibat terseret gelombang deras, Jumat (7/4).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende Albertus N Yani yang dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu, mengatakan tewasnya empat anak akibat terseret gelombang di muara kali Warakasu mendorong BPBD Kabupaten Ende memasang rambu rawan bencana di daerah itu.

Yani mengatakan itu terkait antisipasi BPBD Kabupaten Ende terhadap terjadinya kasus bencana alam yang menimbulkan korban jiwa akibat terseret gelombang deras di muara kali Warakasu.

Ia mengatakan dalam peristiwa yang terjadi Jumat (7/4) lalu delapan anak yang terseret arus gelombang laut ketika sedang mandi di muara kali Warakasu menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya berhasil diselamatkan.

Menurut dia, peristiwa yang dialami delapan anak itu bukan pertama kali terjadi namun sudah beberapa kali hingga menimbulkan korban jiwa.

"Kejadian seperti yang dialami delapan orang anak itu sudah sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Daerah ini sangat rawan bencana," kata Yani.

BPBD Kabupaten Ende telah memasang rambu-rambu peringatan berupa larangan bagi warga di Kecamatan Nangapenda agar tidak mandi di muara Kali Warakasu karena rawan terjadi bencana namun peringatan BPBD selalu diabaikan warga.

"BPBD sudah memasang rambu-rambu rawan bencana di muara kali Warakasu, namun rambu-rambu itu telah rusak sehingga perlu dilakukan peremajaan," kata Yani.

Ia menjelaskan kawasan muara Kali Warakasu di Kecamatan Nangapenda Kabupaten Ende merupakan daerah rawan bencana sehingga perlu adanya kewaspadaan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di lokasi itu.

Pewarta : Bennidiktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024