Kupang (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry menargetkan pembangunan marina atau dermaga khusus yang disediakan untuk kapal pesiar (yacht) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi kepada wartawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (20/1), mengatakan saat ini pembangunan Marina Bay di Labuan Bajo sedang diproses.
"Saat ini khusus untuk dermaga sandar bagi kapal yacht atau marina sedang dalam proses pembangunan. Kita targetkan akhir tahun 2020 nanti sudah bisa disinggahi oleh kapal-kapal yacht milik wisatawan," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan kawasan terpadu Marina Bay yang terdiri dari hotel Inaya Bay, area komersil, dibagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama kawasan terpadu yang sudah dibangun itu berupa Hotel Inaya Bay dan area komersil yang pada Senin (20/1) sore akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dokumen - Sejumlah yacht peserta Sail Moyo Tambora 2018 berada di Pelabuhan Medana Bay Marina, Tanjung, Lombok Utara, NTB. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi).
Sementara itu untuk tahap dua berupa pembangunan convention hall dan penambahan kamar hotel dari 104 menjadi 147 kamar ditargetkan akan selesai pada April 2020.
"Nah tahap berikutnya itu berupa pembangunan marina, yang tentu saja akan membantu pendapatan daerah di daerah ini, karena dikelola oleh Pemda setempat jika sudah beroperasi," ujar dia.
Ira juga menambahkan bahwa pengelolaan marina itu bakal menggandeng rekanan karena dibutuhkan keahlian khusus untuk menjalankan fasilitas tersebut.
"Saat ini kita sedang mencari rekanan yang bisa diajak bekerja sama. baik itu lokal maupun internasional," katanya dan menambahkan pihaknya membutuhkan pengelola yang memang khusus dan punya bidang yang berkaitan dengan marina.
"Karena ini untuk mengelola marina, biasanya dicari internasional untuk main dari port satu ke port lain ada rekomendasai membership. Jadi harus ada komponen internasional," jelasnya.
Untuk biaya investasi proyek tersebut, Ira menjelaskan akan bergantung dengan rekanan yang dilibatkan dalam kerja sama tersebut.
Menteri BUMN (waktu itu) Rini M Soemarno meninjau proyek Hotel Inaya Bay Komodo, bagian dari program pengembangan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada Senin (9/9/2019). (ANTARA FOTO/HO-ASDP Indonesia Ferry)
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi kepada wartawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (20/1), mengatakan saat ini pembangunan Marina Bay di Labuan Bajo sedang diproses.
"Saat ini khusus untuk dermaga sandar bagi kapal yacht atau marina sedang dalam proses pembangunan. Kita targetkan akhir tahun 2020 nanti sudah bisa disinggahi oleh kapal-kapal yacht milik wisatawan," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan kawasan terpadu Marina Bay yang terdiri dari hotel Inaya Bay, area komersil, dibagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama kawasan terpadu yang sudah dibangun itu berupa Hotel Inaya Bay dan area komersil yang pada Senin (20/1) sore akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Nah tahap berikutnya itu berupa pembangunan marina, yang tentu saja akan membantu pendapatan daerah di daerah ini, karena dikelola oleh Pemda setempat jika sudah beroperasi," ujar dia.
Ira juga menambahkan bahwa pengelolaan marina itu bakal menggandeng rekanan karena dibutuhkan keahlian khusus untuk menjalankan fasilitas tersebut.
"Saat ini kita sedang mencari rekanan yang bisa diajak bekerja sama. baik itu lokal maupun internasional," katanya dan menambahkan pihaknya membutuhkan pengelola yang memang khusus dan punya bidang yang berkaitan dengan marina.
"Karena ini untuk mengelola marina, biasanya dicari internasional untuk main dari port satu ke port lain ada rekomendasai membership. Jadi harus ada komponen internasional," jelasnya.
Untuk biaya investasi proyek tersebut, Ira menjelaskan akan bergantung dengan rekanan yang dilibatkan dalam kerja sama tersebut.