ASDP rekrut 500 pekerja lokal untuk Hotel Inaya Bay

id Labuan Bajo

ASDP rekrut 500 pekerja lokal untuk Hotel Inaya Bay

Sejumlah pekerja sedang mengerjakan hotel yang dibangun oleh PT ASDP Indonesia Ferry di area komersial kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Senin (9/9/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha).

PT. ASDP Indonesia Ferry menargetkan merekrut 500 pekerja lokal untuk bekerja di hotel Inaya Bay yang dibangun oleh BUMN tersebut di kawasan terpadu ASDP Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT.
Labuan Bajo (ANTARA) - PT. ASDP Indonesia Ferry menargetkan merekrut 500 pekerja lokal untuk bekerja di hotel Inaya Bay yang dibangun oleh BUMN tersebut di kawasan terpadu ASDP Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami rekrut kurang lebih 500 pekerja lokal untuk bekerja di hotel ini," kata Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi kepada ANTARA di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, Senin (9/9).

Hal ini dikatakannya terkait  progres pembangunan kawasan terpadu ASDP yang dijadwalkan akan dikunjungi Menteri BUMN Rini Soemarno pada Senin (9/9) sore.

Baca juga: Juli 2020, pembangunan kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo sudah selesai
Baca juga: Artikel - Labuan Bajo menuju gerbang wisata dunia


Ia mengatakan saat ini proses rekruitmennya sedang berlangsung dan akan terus dilakukan proses rekruitmen sampai dengan tahun 2020. Proses rekruitmen pekerja juga dilakukan secara terbuka, yang nantinya akan dilakukan pengumuman.

Ira menambahkan yang menarik dari proses rekruitmen karyawan lokal di Labuan Bajo sendiri adalah hospitality atau keramahan masyarakat di Labuan Bajo.
"Budaya itu (keramahan) bukan baru bagi masyarakat di sini, karena dari sononya memang sudah begitu," tutur dia.

Menurut dia,  keberadaan kawasan terpadu itu juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat NTT khususnya warga di Labuan Bajo. Untuk ke depannya, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Provinsi NTT dan pemda setempat untuk ikut melestarikan budaya NTT di kawasan tersebut.

Baca juga: BOPLBF diminta percepat pengembangan pariwisata Labuan Bajo
Baca juga: Batik Air buka rute baru Denpasar-Labuan Bajo