Kupang (ANTARA) - Sebanyak 52 pasangan calon (paslon) diprediksi akan ikut bertarung dalam pilkada serentak 2020 yang akan berlangsung di sembilan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 23 September 2020.

"Dari jumlah pasangan calon ini, 16 di antaranya merupakan pasangan calon perseorangan, dan sisanya merupakan calon yang diusung partai politik," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT Thomas Dohu kepada Antara di Kupang, Selasa (28/1)

"Dari jumlah pemilih dan juga perolehan kursi partai politik di DPRD hasil Pemilu 2019, kami memprediksi akan ada 52 pasangan calon yang ikut dalam Pilkada 2020, termasuk 16 pasangan calon perseorangan," katanya.

Dari jumlah pasangan calon yang diprediksi tersebut, pasangan calon terbanyak yakni di Pilkada Kabupaten Manggarai Barat yakni delapan pasangan calon, termasuk dua pasangan calon perseorangan.

Baca juga: KPU NTT: Jangan gadaikan integritas
Baca juga: KPU terima syarat dukungan bakal calon perseorangan

Disusul Kabupaten Ngada, Sumba Barat, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua dan Manggarai, masing-masing enam pasangan calon.

Sementara Kabupaten Belu dan Sumba Timur diprediksi lima pasangan calon dan Kabupaten Malaka empat pasangan calon. Jumlah pasangan calon ini merupakan prediksi yang dibuat oleh KPU, karena berkaitan dengan penganggaran.

Hanya saja, kata Thomas Dohu, semuanya sangat bergantung pada pembentukan koalisi oleh partai-partai politik, dan kemampuan bakal calon perseorangan untuk memenuhi syarat dukungan.

Pada tahun 2020, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak pada sembilan kabupaten.

Sembilan kabupaten yang akan menggelar pilkada serentak pada tahun 2020 di NTT adalah, Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Sabu Raijua, Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Timur. 

Baca juga: KPU masih buka peluang bagi bakal calon perseorangan
Baca juga: Untuk kebutuhan Pilkada 2020, KPU NTT rekrut 4.481 petugas pemilu

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024