Kupang, (AntaraNTT) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta pengelola bandara di semua kabupaten di daerah itu menertibkan pengemudi taksi maupun tukang ojek yang mangkal di pintu-pintu kedatangan bandara.

"Saya sudah menyurati semua kepala bandara di NTT dan meminta supaya tidak ada lagi sopir taksi atau tukang ojek yang berdiri di setiap pintu kedatangan bandara menawarkan jasanya," kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan pengemudi taksi dan tukang ojek saat ini marak mewarnai pemandangan pintu-pintu kedatangan bandara.

Menurutnya, kondisi itu harus dihindari karena mengganggu kenyamanan turis, apalagi menawarkan jasa transportasi yang terkesan memaksakan.

"Jangan lagi seperti itu, tidak boleh berjejer-jejeran di pintu kedatangan bandara lalu teriak-teriak kepada turis yang datang," katanya.

Ia mengatakan jasa layanan transportasi bandara harus mencontoh yang diterapkan di Bandara Internasional El Tari Kota Kupang saat ini.

Sistem pelayanan transportasi, katanya, harus dilakukan dengan rapih melalui pemesanan nomor taksi dan petugas khusus akan memanggil taksi sesuai pesanan.

"Kalau rapih seperti di Kupang itu bagus, ada taxi, tinggal pesan nomor mau kemana dan langsung diantar, karena kalau turis diteriaki terus-menerus maka membuat mereka tidak nyaman," katanya.

Marius mengatakan sudah menyampaikan hal itu secara langsung kepada Pengelola Bandara Internasional di Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat yang merupakan daerah destinasi unggulan prioritas nasional untuk upaya penertiban.

"Kuncinya itu bandara dengan Dinas Perhubungan setempat untuk berkoordinasi agar bisa mengaturnya supaya tidak terkesan berebutan yang membuat tidak nyaman pengunjung," katanya.

Menurut Marius, aspek kenyamanan sangat penting dalam pengembangan pariwisata terutama untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan.

Jika wisatawan merasa nyaman, lanjutnya, maka kesan itu yang kemudian diceritakan kepada keluarga, kenalan dan rekan-rekan mereka sehingga tertarik untuk datang ke Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, dia juga meminta agar layanan transportasi di bandara juga menentukan tarif ketika dipesan, bukan ditentukan di pertengahan jalan.

"Aspek-aspek seperti ini yang akan membantu kita mengejar target kunjungan wisatawan ke NTT yang tahun ini kita targetkan kalau bisa mencapai 1,5 juta orang," katanya.



Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024