Kupang (Antara NTT) - Tanaman padi milik petani di lokasi persawahan Oesao, Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diserang hama wereng, sehingga kemungkinan mempengaruhi produksi dan gagal panen.
"Serangan hama wereng mulai Maret 2017 dan terus meluas sehingga kemungkinan produksinya mengalami penurunan dan bisa berakibat pada gagal panen," kata Roba Rohi, seorang petani di persawahan Oesao, Kamis.
Rohi mengaku memiliki lahan persawahan seluas 1/4 haktare sudah ditanami padi namun sejak diserang hama wereng coklat, hitam dan merah menyebabkan tanaman padi yang telah siap dipanen menjadi kering.
"Batang padi hingga bulir padi semuanya menjadi kering. Bahkan bulir padinya tidak berisi karena kandungan air dalam batang padi habis diisap hama wereng," kata Rohi.
Kawasan persawahan Oesao merupakan lumbung padi di Kabupaten Kupang untuk kebutuhan beras di Kabupaten Kupang, Kota Kupang dan beberapa kabupaten lainnya di Pulau Timor.
Rohi mengatakan, mengantisipasi meluasnya serangan hama wereng menyebabkan sejumlah petani di persawahan Oesao memanen padinya lebih awal guna menghindari terjadi gagal panen.
"Kami terpaksa memanen padi lebih awal karena jika tanaman padi yang siap panen ini diserang hama wereng maka musim tanam ini kami mengalami gagal panen," ujar Rohi.
Serangan hama wereng ini baru terjadi di kawasan persawahan Oesao sejak empat haun lalu.
"Pada musim tanam tahun 2015 tidak tejadi serangan hama wereng. Sedangkan tahun 2016 lalu petani di Oesao tidak melakukan penanaman padi karena ketiadaan air untuk mengairi areal persawahan,"tegas Rohi.
Menurut dia, serang hama wereng yang sedang melanda kawasan persawahan Oesao sangat mengkhawatirkan karena serangkan semakin meluas di kawasan persawahan seluas 3000 haktare itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, hama wereng harus bisa ditangulangi, sebab jika tidak diantisipasi secara dini maka serangan semakin meluas dan menyerang tanaman padi yang belum diserang hama wereng ini.
"Kalau pembasmian hawa wereng ini terlambat dilakukan oleh instansi teknis maka serangan hama wereng semakin menyebar ke areal persawahan lainnya di Kabupaten Kupang," kata Rohi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kabupaten Kupang, Arnold Saubaki membenarkan terjadinya serangan hama wereng di kawasan persawahan Oesao.
"Pemerintah Kabupaten Kupang sudah turunkan tim kelokasi persawahan Oesao dan ternyata hama yang menyerang tanaman padi milkik petani di daerah itu adalah hama wereng," kata Saubaki.
Ia menjelaskan, upaya mengatasi meluasnya serangan hama wereng ini dengan melakukan penyemprotan obat-obat-obatan pembasi hama wereng.
"Upaya penyemprotan belum dilakukan dan sesuai rencana segera dilakukan dalam waktu dekat ini," kata Saubaki.
"Serangan hama wereng mulai Maret 2017 dan terus meluas sehingga kemungkinan produksinya mengalami penurunan dan bisa berakibat pada gagal panen," kata Roba Rohi, seorang petani di persawahan Oesao, Kamis.
Rohi mengaku memiliki lahan persawahan seluas 1/4 haktare sudah ditanami padi namun sejak diserang hama wereng coklat, hitam dan merah menyebabkan tanaman padi yang telah siap dipanen menjadi kering.
"Batang padi hingga bulir padi semuanya menjadi kering. Bahkan bulir padinya tidak berisi karena kandungan air dalam batang padi habis diisap hama wereng," kata Rohi.
Kawasan persawahan Oesao merupakan lumbung padi di Kabupaten Kupang untuk kebutuhan beras di Kabupaten Kupang, Kota Kupang dan beberapa kabupaten lainnya di Pulau Timor.
Rohi mengatakan, mengantisipasi meluasnya serangan hama wereng menyebabkan sejumlah petani di persawahan Oesao memanen padinya lebih awal guna menghindari terjadi gagal panen.
"Kami terpaksa memanen padi lebih awal karena jika tanaman padi yang siap panen ini diserang hama wereng maka musim tanam ini kami mengalami gagal panen," ujar Rohi.
Serangan hama wereng ini baru terjadi di kawasan persawahan Oesao sejak empat haun lalu.
"Pada musim tanam tahun 2015 tidak tejadi serangan hama wereng. Sedangkan tahun 2016 lalu petani di Oesao tidak melakukan penanaman padi karena ketiadaan air untuk mengairi areal persawahan,"tegas Rohi.
Menurut dia, serang hama wereng yang sedang melanda kawasan persawahan Oesao sangat mengkhawatirkan karena serangkan semakin meluas di kawasan persawahan seluas 3000 haktare itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, hama wereng harus bisa ditangulangi, sebab jika tidak diantisipasi secara dini maka serangan semakin meluas dan menyerang tanaman padi yang belum diserang hama wereng ini.
"Kalau pembasmian hawa wereng ini terlambat dilakukan oleh instansi teknis maka serangan hama wereng semakin menyebar ke areal persawahan lainnya di Kabupaten Kupang," kata Rohi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kabupaten Kupang, Arnold Saubaki membenarkan terjadinya serangan hama wereng di kawasan persawahan Oesao.
"Pemerintah Kabupaten Kupang sudah turunkan tim kelokasi persawahan Oesao dan ternyata hama yang menyerang tanaman padi milkik petani di daerah itu adalah hama wereng," kata Saubaki.
Ia menjelaskan, upaya mengatasi meluasnya serangan hama wereng ini dengan melakukan penyemprotan obat-obat-obatan pembasi hama wereng.
"Upaya penyemprotan belum dilakukan dan sesuai rencana segera dilakukan dalam waktu dekat ini," kata Saubaki.