Pemda Manggarai Barat adakan drone sprayer kendalikan hama tanaman

id Pemda Manggarai Barat, NTT, drone sprayer, smart farming, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng,Teknologi, Manggar,Mabar

Pemda Manggarai Barat adakan drone sprayer kendalikan hama tanaman

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng. (ANTARA/Gecio Viana)

...Selama ini kita siram pupuk pakai alat (hand sprayer) itu lama, kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin, (3/6/2024)
Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengadakan tiga unit drone sprayer untuk mempermudah mengendalikan hama pada tanaman dan mempermudah pemupukan di daerah itu.
 
"Selama ini kita siram pupuk pakai alat (hand sprayer) itu lama," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin, (3/6/2024).
 
Ia menjelaskan penggunaan teknologi dalam dunia pertanian itu merupakan upaya pemerintah daerah memperkenalkan pertanian cerdas atau smart farming kepada petani.
 
"Supaya jangan bilang kami rencana tapi tidak buat," cakapnya.
 
Nantinya, drone sprayer yang dikelola Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manggarai Barat itu akan digunakan di lahan pertanian yang berada di Kecamatan Lembor, Boleng dan Komodo.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manggarai Barat Laurensius Halu mengatakan tiga drone sprayer digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman secara masif di Kecamatan Komodo, Boleng dan Lembor.
 
"Pengadaan drone sprayer senilai Rp 1,3 milyar yang dapat menampung 16 liter air ini berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun ini," katanya.
 
Ia menambahkan para operator drone sprayer dari pemerintah daerah beberapa waktu lalu telah dilatih oleh penyedia alat drone sprayer selama sepekan.

Baca juga: Pemda Mabar-Penertibkan pedagang pasar untuk kenyamanan wisatawan
 
Namun, karena dirasa masih kurang terlatih, kata dia, maka pihaknya mengagendakan untuk pelatihan lanjutan pengoperasian drone sprayer tahun ini.

Baca juga: Pemda Mabar bentuk satgas tangani biaya kuliner yang mahal
 
"Kemarin kami sudah latih operator, satu pekan, tapi ternyata di luar prediksi kami tidak bisa, oleh karena itu kami tunggu pergeseran anggaran lalu undang tenaga ahli, pelatih narasumber lagi," katanya.*