Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur membatalkan keberangkatan dua unit kapal ferry ke Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur yang bakal digunakan para peziarah Katolik untuk mengikuti upacara Prosesi Jumat Agung dan Semana Santa di ujung timur Pulau Flores itu.

"Larangan bepergian bagi kedua unit kapal ferry tersebut guna mencegah penyebaran Virus Corona di tengah kerumunan orang yang sedang mengikuti prosesi Semana Santa di bawah kaki gunung Ile Mandiri itu," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis (9/3)

Baca juga: Gubernur Viktor harapkan peserta perayaan Semana Santa dibatasi

Dua unit kapal ferry tersebut memang disiapkan khusus pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat bagi para peziarah Katolik yang akan melaksanakan Prosesi Jumat Agung di Kota Reinha Rosari Larantuka itu, namun pemerintah kemudian membatalkannya guna mencegah penyebaran wabah Virus Corona di kota kecil di bawah kaki Gunung Ile Mandiri itu.

"Pemerintah NTT semula menyiapkan dua unit kapal ferry gratis bagi peziarah yang mengikuti Samana Santa jelang perayaan Paskah di Larantuka Flores Timur, namun dibatalkan sebagai salah satu upaya dalam mencegah penyebaran Virus Corona," katanya.

Pemerintah NTT semula, kata dia, menyiapkan dua unit kapal ferry gratis untuk mengangkut para peziarah Katolik dari Kota Kupang dan daratan Pulau Timor yang hendak mengikuti prosesi Semana Santa di kota kecil yang berada di ujung timur Pulau Flores itu.

Marius menegaskan, dengan meningkatnya penyebaran COVID-19 di beberapa daerah di Tanah Air sehingga Pemerintah NTT memandang penting untuk membatalkan keberangkatan dua kapal ferry yang disiapkan khusus untuk para peziarah Katolik itu.

"Apalagi ada pernyataan dari Presiden Joko Widodo tentang penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional sehingga Pemerintah NTT memutuskan untuk membatalkan keberangkatan dua armada kapal feri itu ke Larantuka," katanya.

Menurut dia, Pemerintah NTT melakukan komunikasi dengan Keuskupan Larantuka agar perayaan Semana Santa 2020 hanya diikuti oleh umat Katolik di Flores Timur saja.


"Kami sudah sampaikan kepada Bapak Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung, dan beliau sangat memahami kondisi yang sedang terjadi saat ini dengan membatasi kegiatan pertemuan yang melibatkan banyak orang di Larantuka," katanya.

Marius menambahkan, Pemerintah NTT juga berupaya membatalkan sejumlah agenda pertemuan yang melibatkan banyak pihak di daerah ini guna mencegah penularan Virus Corona di provinsi berbasis kepulauan ini.

Baca juga: Bupati yakin virus corona tidak mengganggu peziarah Semana Santa


Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024