Kupang (Antara NTT) - Perguruan tinggi se-Nusa Tenggara Timur berencana akan menggelar aksi bersama untuk menyampaikan kesetiaan mereka pada empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Untuk menyikapi adanya deklarasi yang dilakukan 2.500 orang di IPB beberapa waktu lalu, seluruh perguruan tinggi se-NTT sudah sepakat untuk menggelar aksi bersama pada Kamis (11/5)," kata Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Fredrick Benu kepada Antara di Kupang, Senin.
Aksi bersama itu akan dilakukan di daerah masing-masing secara serentak pada hari yang sama karena perguruan tinggi yang berada di luar Kupang tidak bisa datang ke Kupang, katanya.
Khusus di Kota Kupang, seluruh perguruan tinggi dengan mengenakan jaket almamater akan menggelar aksi bersama di Taman Nostalgia Kupang.
"Kesepakatan sebelumnya, seluruh perguruan tinggi di NTT berkumpul di Kupang, tetapi karena pertimbangan akomodasi, maka akan dilaksanakan masing-masing di daerah," katanya.
Dalam aksi itu kata dia, seluruh perguruan tinggi akan menyampaikan sumpah setianya pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Nanti akan ada seruan bersama untuk tetap setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Selain menolak radikalisme ataupun paham yang ingin merongrong Pancasila dan UUD 1945 serta mengubah NKRI.
Menurut dia, empat pilar kebangsaan yang sudah ditetapkan oleh para pendiri bangsa itu adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan seluruh warga bangsa wajib untuk menjaga dan mempertahankannya secara bersama-sama.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kupang, Leonardus Lian Liwun secara terpisah mengatakan, sebagai organisasi gerakan yang bernafaskan ideologi Pancasila, maka wajib hukumnya GMNI Kupang mnjaganya dari ancaman-ancaman radikalisme manapun.
Dalam konteks itu, kata dia, GMNI terus berupaya memperkuat semangat nasionalisme dengan mengajak kaum pemuda NTT untuk tidak mudah terpancing dengan gerakan-gerakan apapun yang berupaya mengganggu ideologi Pancasila.
Dia mengatakan, ancaman terhadap keutuhan NKRI hari ini banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak mengakui adanya nasionalisme. Padahal, semangat nasionalisme merupakan alat perjuangan pemuda pra kemerdekaan.
Menurut dia, para penjajah berhasil diusir dari negara ini karena semangat kebangsaan, semangat nasionalisme itu.
Karena itu, pemuda sebagai generasi penerus bangsa ini harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, katanya.
"Untuk menyikapi adanya deklarasi yang dilakukan 2.500 orang di IPB beberapa waktu lalu, seluruh perguruan tinggi se-NTT sudah sepakat untuk menggelar aksi bersama pada Kamis (11/5)," kata Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Fredrick Benu kepada Antara di Kupang, Senin.
Aksi bersama itu akan dilakukan di daerah masing-masing secara serentak pada hari yang sama karena perguruan tinggi yang berada di luar Kupang tidak bisa datang ke Kupang, katanya.
Khusus di Kota Kupang, seluruh perguruan tinggi dengan mengenakan jaket almamater akan menggelar aksi bersama di Taman Nostalgia Kupang.
"Kesepakatan sebelumnya, seluruh perguruan tinggi di NTT berkumpul di Kupang, tetapi karena pertimbangan akomodasi, maka akan dilaksanakan masing-masing di daerah," katanya.
Dalam aksi itu kata dia, seluruh perguruan tinggi akan menyampaikan sumpah setianya pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Nanti akan ada seruan bersama untuk tetap setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Selain menolak radikalisme ataupun paham yang ingin merongrong Pancasila dan UUD 1945 serta mengubah NKRI.
Menurut dia, empat pilar kebangsaan yang sudah ditetapkan oleh para pendiri bangsa itu adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan seluruh warga bangsa wajib untuk menjaga dan mempertahankannya secara bersama-sama.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kupang, Leonardus Lian Liwun secara terpisah mengatakan, sebagai organisasi gerakan yang bernafaskan ideologi Pancasila, maka wajib hukumnya GMNI Kupang mnjaganya dari ancaman-ancaman radikalisme manapun.
Dalam konteks itu, kata dia, GMNI terus berupaya memperkuat semangat nasionalisme dengan mengajak kaum pemuda NTT untuk tidak mudah terpancing dengan gerakan-gerakan apapun yang berupaya mengganggu ideologi Pancasila.
Dia mengatakan, ancaman terhadap keutuhan NKRI hari ini banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak mengakui adanya nasionalisme. Padahal, semangat nasionalisme merupakan alat perjuangan pemuda pra kemerdekaan.
Menurut dia, para penjajah berhasil diusir dari negara ini karena semangat kebangsaan, semangat nasionalisme itu.
Karena itu, pemuda sebagai generasi penerus bangsa ini harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, katanya.