Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya mengoptimalkan peran sebanyak 2.600 unit rumah pangan kita (RPK) yang tersebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu untuk menyalurkan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
"Jumlah RPK sebagai mitra Bulog di NTT sudah terbentuk 2.600 unit, semua ini kami upayakan agar bisa optimal dalam berperan menyalurkan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat," kata Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi NTT Taufan Akib, kepada ANTARA di Kupang, Selasa (31/3).
Dia mengatakan, RPK memiliki peranan strategis dalam mendekatkan pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat di tengah kondisi sulit akibat serangan virus Corona (COVID-19) yang merebak di berbagai daerah seperti ini.
Baca juga: Bulog pastikan stok beras NTT aman di tengah merebaknya COVID-19
Baca juga: Stok beras yang dikuasi Bulog NTT masih cukup untuk 8 bulan ke depan
Masyarakat, lanjut dia, tidak perlu keluar jauh dari rumah untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok karena bisa didapatkan melalui RPK terdekat.
Taufan mengatakan, untuk saat ini pihaknya juga telah menghentikan sementara kegiatan pasar murah untuk menghindari adanya kerumunan warga guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Untuk penyaluran bahan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang, dan lainnya kami optimalkan melalui peran RPK ini maupun penyaluran langsung ke pasar atau toko-toko sembako," katanya.
Menyinggung persediaan bahan kebutuhan pokok terutama beras, Taufan mengatakan, saat ini stok yang dimiliki Bulog NTT masih aman dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan.
Stok beras yang dimiliki sebanyak lebih dari 21.000 ton dan akan bertambah lagi karena pengadaan baru pada April mendatang.
"Karena itu kami mengimbau masyarakat di NTT agar tidak panik akan kekurangan pasokan bahan kebutuhan pokok akibat merebaknya COVID-19 karena persediaan kita masih sangat aman," katanya
Baca juga: Bulog NTT minta masyarakat jangan terpengaruh fenomena panic buying
"Jumlah RPK sebagai mitra Bulog di NTT sudah terbentuk 2.600 unit, semua ini kami upayakan agar bisa optimal dalam berperan menyalurkan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat," kata Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi NTT Taufan Akib, kepada ANTARA di Kupang, Selasa (31/3).
Dia mengatakan, RPK memiliki peranan strategis dalam mendekatkan pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat di tengah kondisi sulit akibat serangan virus Corona (COVID-19) yang merebak di berbagai daerah seperti ini.
Baca juga: Bulog pastikan stok beras NTT aman di tengah merebaknya COVID-19
Baca juga: Stok beras yang dikuasi Bulog NTT masih cukup untuk 8 bulan ke depan
Masyarakat, lanjut dia, tidak perlu keluar jauh dari rumah untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok karena bisa didapatkan melalui RPK terdekat.
Taufan mengatakan, untuk saat ini pihaknya juga telah menghentikan sementara kegiatan pasar murah untuk menghindari adanya kerumunan warga guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Untuk penyaluran bahan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang, dan lainnya kami optimalkan melalui peran RPK ini maupun penyaluran langsung ke pasar atau toko-toko sembako," katanya.
Menyinggung persediaan bahan kebutuhan pokok terutama beras, Taufan mengatakan, saat ini stok yang dimiliki Bulog NTT masih aman dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan.
Stok beras yang dimiliki sebanyak lebih dari 21.000 ton dan akan bertambah lagi karena pengadaan baru pada April mendatang.
"Karena itu kami mengimbau masyarakat di NTT agar tidak panik akan kekurangan pasokan bahan kebutuhan pokok akibat merebaknya COVID-19 karena persediaan kita masih sangat aman," katanya
Baca juga: Bulog NTT minta masyarakat jangan terpengaruh fenomena panic buying