Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) segera menyiapkan sebuah gedung di Kota Maumere sebagai tempat karantina mandiri bagi 233 penumpang kapal Pelni KM Lambelu yang baru diizinkan sandar di Pelabuhan Laurens Say, Selasa (7/4) pagi.
"Kami akan pindahkan lokasi karantina mandiri bagi penumpang kapal dari sekolah-sekolah negeri yang ada di Kota Maumere ke Gedung SCC (Sikka Convention Center)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (7/4).
Hal ini karena ada penolakan dari warga yang tinggal di sekitar sekolah-sekolah negeri yang akan dijadikan sebagai lokasi karantina.
Fasilitas di Gedung SCC, kata dia, sudah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan membuat sekat-sekat sehingga setiap keluarga bisa menempatinya.
Sejumlah penumpang turun dan naik ke KM Lambelu di Pelabuhan Pantoloan Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/6). KM Lambelu tujuan sejumlah daerah di Kalimantan seperti Nunukan dan Tarakan serta Pulau Sulawesi merupakan Kapal terakhir yang bersandar di pelabuhan tersebut sebelum perayaan Hari Raya Idul fitri sekaligus menjadi puncak arus mudik melalui kapal laut di pelabuhan tersebut. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Ruangan itu sudah dibuatkan semaksimal mungkin sehingga bisa menampung semua penumpang kapal Pelni KM Lambelu yang akan dikarantina di gedung tersebut.
Sementara itu Sekretaris BPBD Sikka Avelinus Yuvensius mengatakan jika ruangan itu tak bisa menampung ratusan penumpang itu maka pihaknya akan menyiapkan gedung yang lain.
"Kalau tak bisa menampung kami akan cari tempat lain. Kita akan siapkan. Tetapi semoga bisa tertampung semuanya," kata dia.
Terkait kebutuhan makanan dan minum, Pemerintah Kabupaten Sikka akan menyediakan setiap hari sehingga penumpang kapal yang dikarantina tidak perlu mencari makanan ke mana-mana.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sejumlah tenaga medis sudah diberikan pengarahan untuk bertugas di tempat karantina mandiri
"Kamis sudah siapkan semua, termasuk petugas kesehatan yang menangani para penumpang kapal itu," kata dia.*
Penumpang KM Lambelu yang berangkat dari Balikpapan saat tiba di Pelabuhan penumpang Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/7). Pelindo IV memprediksi lonjakan pemudik yang akan terjadi pada hari Selasa 14 Juli 2015 dengan pemudik mencapai 5.000-6.000 penumpang akan memadati Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani/asf/foc/15).
"Kami akan pindahkan lokasi karantina mandiri bagi penumpang kapal dari sekolah-sekolah negeri yang ada di Kota Maumere ke Gedung SCC (Sikka Convention Center)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (7/4).
Hal ini karena ada penolakan dari warga yang tinggal di sekitar sekolah-sekolah negeri yang akan dijadikan sebagai lokasi karantina.
Fasilitas di Gedung SCC, kata dia, sudah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan membuat sekat-sekat sehingga setiap keluarga bisa menempatinya.
Sementara itu Sekretaris BPBD Sikka Avelinus Yuvensius mengatakan jika ruangan itu tak bisa menampung ratusan penumpang itu maka pihaknya akan menyiapkan gedung yang lain.
"Kalau tak bisa menampung kami akan cari tempat lain. Kita akan siapkan. Tetapi semoga bisa tertampung semuanya," kata dia.
Terkait kebutuhan makanan dan minum, Pemerintah Kabupaten Sikka akan menyediakan setiap hari sehingga penumpang kapal yang dikarantina tidak perlu mencari makanan ke mana-mana.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sejumlah tenaga medis sudah diberikan pengarahan untuk bertugas di tempat karantina mandiri
"Kamis sudah siapkan semua, termasuk petugas kesehatan yang menangani para penumpang kapal itu," kata dia.*