Kupang (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu berharap masyarakat yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 agar jujur dalam memberikan data dan informasi kepada petugas medis guna memudahkan pemerintah daerah dalam memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.

"Kami berharap masyarakat NTT yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 di Kota Kupang agar jujur memberikan berbagai data dan informasi selama melakukan kontak dengan pasien. Jangan ada yang ditutup-tutupi," katanya di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah dalam melakukan penelusuran terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan salah satu pasien positif COVID-19 di Kota Kupang.

Pemprov NTT membutuhkan informasi dari masyaraat yang pernah melakukan kontak dengan pasien untuk kepentingan penanggulangan penyebaran virus COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini.

"Apabila masyarakat memberikan informasi yang benar dan jelas maka memudahkan pemerintah dalam melakukan upaya penanggulangan penyebaran COVID-19 dengan baik," kata Marius didampingi didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapatan Umum Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Veri Guru.

Baca juga: 35 sampel swab dari NTT negatif COVID-19
Baca juga: Masyarakat NTT diminta tak khawatir berlebihan soal positif rapid test

Ia menambahkan data-data yang diberikan masyarakat menjadi sumber informasi penting bagi PemprovNTT dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.

"Pemprov akan cepat melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corana apabila didukung dengan sumber informasi yang akurat dari masyarakat yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19," katanya.

Pemerintah Kota Kupang juga telah melakukan penelusuran terhadap 14 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 yang sedang dalam perawatan di RSUD Prof Dr W.Z. Johannes Kupang, demikian Marius Ardu Jelamu.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024