Kupang (ANTARA) - Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur berhasil menyelamatkan empat dari lima nelayan Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang yang terseret gelombang laut pada Sabtu (9/5/2020) petang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Emi Friezer dalam penjelasan tertulis yang diperoleh ANTARA di Kupang menyebutkan kejadian yang dialami lima nelayan itu terjadi ketika sedang berenang membawa bambu menuju bagan ikan di Teluk Kupang.
Baca juga: Nelayan yang hilang di Kupang ditemukan meninggal
Baca juga: Tiga warga Rote Ndao diselamatkan SAR Kupang di Pukuafu
"Peristiwa itu terjadi ketika kelima nelayan itu sedang berenang menuju lokasi bagan untuk mengerjakan bagan ikan," tegas Emi Frizer.
Ia mengatakan, lokasi bagan ikan yang dituju kelima orang warga Oebelo itu berada pada koordinat 10°05’42.88”S-123°43’56.05”E dari lepas pantai Oebelo
Pada saat sedang berenang kata dia terjadi gelombang tinggi hingga menyebabkan kelima warga Oebelo itu terbawah arus laut yang cukup keras.
Kelima nelayan yang terseret gelombang laut masing-masing Jecky Anime (18), Eto Tine (19), Jun Liunome (21), Alfino Baba (18) dan Jhon Tine (35).
Menurut dia, setelah Basarnas menerima laporan tentang adanya peristiwa yang membahayakan manusia langsung mengerahkan tim SAR ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap lima korban tersebut.
Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur sedang melakukan pencarian terhadap salah seorang nelayan Oebelo, Kabupaten Kupang yang belum ditemukan setelah terbawah gelombang laut di Teluk Kupang, Sabtu (9/5/2020) (Antara/ HO Basarnas Kupang)
Operasi pencarian dilakukan tim SAR dengan melakukan penyisiran sepanjang pesisir pantai Teluk Kupang hingga wilayah Pariti, Kabupaten Kupang.
Dalam operasi pencarian bersama masyarakat Oebelo berhasil menemukan empat orang korban dalam kondisi selamat yaitu Jecky Anime (18), Eto Tine (19), Jun Liunome (21), Alfino Baba (18).
Sementara satu korban lainnya yakni Jhon Tine (35) masih belum ditemukan tim SAR.
Baca juga: Basarnas Maumere berhasil evakuasi puluhan penumpang KM Citrawati
"Operasi pencarian terhadap korban masih dilakukan hingga pukul 20.00 wita namun korban masih belum ditemukan tim SAR,"tegas Emi Frizer.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Emi Friezer dalam penjelasan tertulis yang diperoleh ANTARA di Kupang menyebutkan kejadian yang dialami lima nelayan itu terjadi ketika sedang berenang membawa bambu menuju bagan ikan di Teluk Kupang.
Baca juga: Nelayan yang hilang di Kupang ditemukan meninggal
Baca juga: Tiga warga Rote Ndao diselamatkan SAR Kupang di Pukuafu
"Peristiwa itu terjadi ketika kelima nelayan itu sedang berenang menuju lokasi bagan untuk mengerjakan bagan ikan," tegas Emi Frizer.
Ia mengatakan, lokasi bagan ikan yang dituju kelima orang warga Oebelo itu berada pada koordinat 10°05’42.88”S-123°43’56.05”E dari lepas pantai Oebelo
Pada saat sedang berenang kata dia terjadi gelombang tinggi hingga menyebabkan kelima warga Oebelo itu terbawah arus laut yang cukup keras.
Kelima nelayan yang terseret gelombang laut masing-masing Jecky Anime (18), Eto Tine (19), Jun Liunome (21), Alfino Baba (18) dan Jhon Tine (35).
Menurut dia, setelah Basarnas menerima laporan tentang adanya peristiwa yang membahayakan manusia langsung mengerahkan tim SAR ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap lima korban tersebut.
Operasi pencarian dilakukan tim SAR dengan melakukan penyisiran sepanjang pesisir pantai Teluk Kupang hingga wilayah Pariti, Kabupaten Kupang.
Dalam operasi pencarian bersama masyarakat Oebelo berhasil menemukan empat orang korban dalam kondisi selamat yaitu Jecky Anime (18), Eto Tine (19), Jun Liunome (21), Alfino Baba (18).
Sementara satu korban lainnya yakni Jhon Tine (35) masih belum ditemukan tim SAR.
Baca juga: Basarnas Maumere berhasil evakuasi puluhan penumpang KM Citrawati
"Operasi pencarian terhadap korban masih dilakukan hingga pukul 20.00 wita namun korban masih belum ditemukan tim SAR,"tegas Emi Frizer.