Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen Bangsa Indonesia untuk berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri dalam menyelesaikan semua tantangan baik di bidang kesehatan, sosial maupun ekonomi.
“Dalam kondisi ini kita harus mampu bertumpu pada kekuatan sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, kita harus mampu menyelesaikan tantangan kita sendiri, tantangan di bidang kesehatan, maupun tantangan di bidang sosial ekonomi,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Peresmian Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia melalui “Video Conference” dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa, (12/5).
Baca juga: Istana sebut PP Pemulihan Ekonomi Nasional untuk selamatkan usaha rakyat
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan tiga hal guna percepat penanganan COVID-19
Ia menambahkan, seluruh dunia saat ini sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 dan saat ini banyak negara atau sekitar 213 negara menghadapi situasi yang sulit.
Selain itu, kata Presiden, perekonomian dunia mengalami tekanan yang berat dan setiap negara sedang berjuang untuk menyelamatkan rakyatnya agar tidak terpapar sekaligus menyelamatkan rakyatnya agar ekonominya tidak terkapar.
“Kita harus melihat lagi apa yang menjadi kekuatan kita, sekali lagi apa yang menjadi kekuatan kita, apa yang jadi kelemahan kita. Yang kurang, yang lemah tentu harus segera kita perbaiki dan kekuatan kita harus kita manfaatkan,” kata Presiden.
Kepala Negara menyatakan bersyukur karena negara dan bangsa ini memiliki banyak kekuatan, karya hebat, produk berkualitas yang dihasilkan, dan lahir dari tangan bertalenta hebat.
Menurut dia, pandemi tidak menghalangi masyarakat untuk terus berkreasi sebab keterbatasan justru mendorong semuanya untuk tetap berinovasi, bertransformasi, menggali potensi diri dan menciptakan peluang-peluang.
Di bidang kesehatan, ia mencontohkan, untuk mempercepat penanganan COVID-19, bangsa Indonesia telah berhasil mengembangkan PCR test kid, rapid diagnostic test atau RDT, kemudian ventilator dan mobile BSL 2.
“Kita harapkan pada akhir Mei ini semua invoasi tersebut sudah bisa diproduksi massal sehingga kita tidak tergantung lagi kepada produk-produk impor dari negara lain,” katanya.
Selain di bidang kesehatan kata Presiden, masih banyak karya-karya dan produk Indonesia yang membanggakan.
“Produk-produk industri kreatif kita bagus-bagus, desainnya tidak kalah dengan produk luar negeri, banyak produk bermutu, berkualitas yang dihasilkan para industri rumahan kita, para petani kita, para nelayan kita, yang dihasilkan industri dalam negeri kita,” katanya.
Karena itu ia menekankan produk-produk tersebut harus menjadi andalan Indonesia dan menumbuhkan kepercayaan diri bangsa.
Baca juga: Presiden tegaskan dengan cara apapun kurva COVID-19 harus turun pada Mei
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga melakukan dialog dengan para pelaku UMKM yakni I Ketut Gede Arthawa dan Wayan Mary yang memproduksi kerajinan kayu dari Bali dan Dea yang bergerak di bidang fesyen dari Semarang yang saat ini beralih memproduksi masker kain.
“Dalam kondisi ini kita harus mampu bertumpu pada kekuatan sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, kita harus mampu menyelesaikan tantangan kita sendiri, tantangan di bidang kesehatan, maupun tantangan di bidang sosial ekonomi,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Peresmian Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia melalui “Video Conference” dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa, (12/5).
Baca juga: Istana sebut PP Pemulihan Ekonomi Nasional untuk selamatkan usaha rakyat
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan tiga hal guna percepat penanganan COVID-19
Ia menambahkan, seluruh dunia saat ini sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 dan saat ini banyak negara atau sekitar 213 negara menghadapi situasi yang sulit.
Selain itu, kata Presiden, perekonomian dunia mengalami tekanan yang berat dan setiap negara sedang berjuang untuk menyelamatkan rakyatnya agar tidak terpapar sekaligus menyelamatkan rakyatnya agar ekonominya tidak terkapar.
“Kita harus melihat lagi apa yang menjadi kekuatan kita, sekali lagi apa yang menjadi kekuatan kita, apa yang jadi kelemahan kita. Yang kurang, yang lemah tentu harus segera kita perbaiki dan kekuatan kita harus kita manfaatkan,” kata Presiden.
Kepala Negara menyatakan bersyukur karena negara dan bangsa ini memiliki banyak kekuatan, karya hebat, produk berkualitas yang dihasilkan, dan lahir dari tangan bertalenta hebat.
Menurut dia, pandemi tidak menghalangi masyarakat untuk terus berkreasi sebab keterbatasan justru mendorong semuanya untuk tetap berinovasi, bertransformasi, menggali potensi diri dan menciptakan peluang-peluang.
Di bidang kesehatan, ia mencontohkan, untuk mempercepat penanganan COVID-19, bangsa Indonesia telah berhasil mengembangkan PCR test kid, rapid diagnostic test atau RDT, kemudian ventilator dan mobile BSL 2.
“Kita harapkan pada akhir Mei ini semua invoasi tersebut sudah bisa diproduksi massal sehingga kita tidak tergantung lagi kepada produk-produk impor dari negara lain,” katanya.
Selain di bidang kesehatan kata Presiden, masih banyak karya-karya dan produk Indonesia yang membanggakan.
“Produk-produk industri kreatif kita bagus-bagus, desainnya tidak kalah dengan produk luar negeri, banyak produk bermutu, berkualitas yang dihasilkan para industri rumahan kita, para petani kita, para nelayan kita, yang dihasilkan industri dalam negeri kita,” katanya.
Karena itu ia menekankan produk-produk tersebut harus menjadi andalan Indonesia dan menumbuhkan kepercayaan diri bangsa.
Baca juga: Presiden tegaskan dengan cara apapun kurva COVID-19 harus turun pada Mei
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga melakukan dialog dengan para pelaku UMKM yakni I Ketut Gede Arthawa dan Wayan Mary yang memproduksi kerajinan kayu dari Bali dan Dea yang bergerak di bidang fesyen dari Semarang yang saat ini beralih memproduksi masker kain.