Kupang (ANTARA) - Tim SAR gabungan pada Rabu melanjutkan upaya pencarian untuk menemukan lima korban kecelakaan kapal ikan Kasih 25 di wilayah perairan Pukuafu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Emi Frizer kepada ANTARA di Kupang, Rabu, mengatakan bahwa pada Selasa (7/7) satu perempuan korban kecelakaan kapal ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sehingga tersisa lima orang yang belum ditemukan.
Baca juga: Dimonim Air bantu cari korban kapal tenggelam dari udara
Menurut dia, Kantor Pencarian dan Pertolongan mengerahkan kapal Antareja ke lokasi tenggelamnya kapal, wilayah perairan berarus kuat yang berada di daerah pertemuan arus laut Samudera Hindia, Laut Timor, dan Laut Sawu.
"Kita berharap agar pada hari ini ada korban lagi yang kita temukan, dan kalau bisa semuanya kita temukan," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa jasad satu korban yang ditemukan pada Selasa (7/7) masih diidentifikasi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Timur.
Hingga saat ini, menurut dia, total sudah ada 23 korban kecelakaan kapal yang ditemukan dan empat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Emi Frizer mengatakan bahwa jumlah penumpang kapal ikan yang tenggelam di perairan Pukuafu pada Minggu (5/7) belum diketahui secara pasti karena tidak ada pendataan manifes sebelum kapal berlayar.
"Memang tak diketahui secara pasti karena tidak ada pendataan manifes penumpang sebelum kapal ikan itu berlayar menuju ke Rote dari Kupang pada hari Minggu lalu," kata dia.
Baca juga: Pertemuan arus sulitkan pencarian korban musibah kapal tenggelam di Kupang
Tanpa data manifes, ia mengatakan, Kantor Pencarian dan Pertolongan kesulitan memastikan jumlah korban kecelakaan kapal yang belum ditemukan.
Selama ini, menurut dia, proses pencarian korban dilakukan berdasarkan laporan dari keluarga penumpang kapal nahas tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Emi Frizer kepada ANTARA di Kupang, Rabu, mengatakan bahwa pada Selasa (7/7) satu perempuan korban kecelakaan kapal ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sehingga tersisa lima orang yang belum ditemukan.
Baca juga: Dimonim Air bantu cari korban kapal tenggelam dari udara
Menurut dia, Kantor Pencarian dan Pertolongan mengerahkan kapal Antareja ke lokasi tenggelamnya kapal, wilayah perairan berarus kuat yang berada di daerah pertemuan arus laut Samudera Hindia, Laut Timor, dan Laut Sawu.
"Kita berharap agar pada hari ini ada korban lagi yang kita temukan, dan kalau bisa semuanya kita temukan," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa jasad satu korban yang ditemukan pada Selasa (7/7) masih diidentifikasi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Timur.
Hingga saat ini, menurut dia, total sudah ada 23 korban kecelakaan kapal yang ditemukan dan empat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Emi Frizer mengatakan bahwa jumlah penumpang kapal ikan yang tenggelam di perairan Pukuafu pada Minggu (5/7) belum diketahui secara pasti karena tidak ada pendataan manifes sebelum kapal berlayar.
"Memang tak diketahui secara pasti karena tidak ada pendataan manifes penumpang sebelum kapal ikan itu berlayar menuju ke Rote dari Kupang pada hari Minggu lalu," kata dia.
Baca juga: Pertemuan arus sulitkan pencarian korban musibah kapal tenggelam di Kupang
Tanpa data manifes, ia mengatakan, Kantor Pencarian dan Pertolongan kesulitan memastikan jumlah korban kecelakaan kapal yang belum ditemukan.
Selama ini, menurut dia, proses pencarian korban dilakukan berdasarkan laporan dari keluarga penumpang kapal nahas tersebut.