Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalirkan listrik di empat desa Kecamatan Kokbaun, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor.
"Empat desa yang kami listriki ini yaitu Desa Niti, Sabnala, Koloto, dan Lotas, dengan total sebanyak 900 pelanggan," kata General Manager PT PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (13/7).
Baca juga: PLTU Timor 1 ditargetkan beroperasi akhir 2022
Untuk mengalirkan listrik di empat desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 14 kms (kilometer sirkuit), jaringan tegangan rendah (JTR) 21 kms, dan 5 buah gardu dengan total kapasitas 250 kilo volt ampere (kVA).
Agustinus mengungkapkan dalam proses pembangunan listrik di empat desa tersebut pihaknya menghadapi kondisi medan yang cukup berat terutama akses jalan yang rusak dan berlumpur.
"Terkadang petugas kami harus berputar lewat jalur lintas selatan melewati Kabupaten Malaka. Namun, tentu bukan jadi hambatan melainkan ini tantangan dengan semangat energi optimisme menerangi Nusantara," katanya.
Agustinus mengatakan dengan melistriki empat desa tersebut maka kondisi rasio elektrifikasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan saat ini mencapai 96,04 persen.
Ia menambahkan pihaknya berkomitmen menghadirkan listrik bagi masyarakat daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) sebagai upaya mengejar rasio elektrifikasi di NTT yang masih tertinggal dari provinsi lain di Tanah Air.
"Kami berkomitmen terus menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok tanah air. Prinsipnya bahwa listrik untuk semua," tegasnya.
Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik
Agustinus menambahkan untuk kondisi rasio elektrifikasi di NTT hingga Juni 2020 tercatat telah mencapai 94,09 persen.
"Empat desa yang kami listriki ini yaitu Desa Niti, Sabnala, Koloto, dan Lotas, dengan total sebanyak 900 pelanggan," kata General Manager PT PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (13/7).
Baca juga: PLTU Timor 1 ditargetkan beroperasi akhir 2022
Untuk mengalirkan listrik di empat desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 14 kms (kilometer sirkuit), jaringan tegangan rendah (JTR) 21 kms, dan 5 buah gardu dengan total kapasitas 250 kilo volt ampere (kVA).
Agustinus mengungkapkan dalam proses pembangunan listrik di empat desa tersebut pihaknya menghadapi kondisi medan yang cukup berat terutama akses jalan yang rusak dan berlumpur.
"Terkadang petugas kami harus berputar lewat jalur lintas selatan melewati Kabupaten Malaka. Namun, tentu bukan jadi hambatan melainkan ini tantangan dengan semangat energi optimisme menerangi Nusantara," katanya.
Agustinus mengatakan dengan melistriki empat desa tersebut maka kondisi rasio elektrifikasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan saat ini mencapai 96,04 persen.
Ia menambahkan pihaknya berkomitmen menghadirkan listrik bagi masyarakat daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) sebagai upaya mengejar rasio elektrifikasi di NTT yang masih tertinggal dari provinsi lain di Tanah Air.
"Kami berkomitmen terus menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok tanah air. Prinsipnya bahwa listrik untuk semua," tegasnya.
Baca juga: Sebanyak 320.000 pelanggan listrik di NTT dapat keringanan biaya listrik
Agustinus menambahkan untuk kondisi rasio elektrifikasi di NTT hingga Juni 2020 tercatat telah mencapai 94,09 persen.