Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Nusa Tengara Timur (NTT) menyebutkan penyebaran kasus COVID-19 semakin meluas di provinsi berbasis kepulauan ini setelah adanya temuan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Kupang.
"Dengan adanya penambahan satu pasien yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Kupang maka jumlah daerah yang terpapar COVID-19 menjadi 14 daerah dari sebelumnya 13 kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Senin, (13/7).
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 terus bertambah menjadi 35.638
Ia mengatakan, saat ini sudah 14 dari 22 kabupaten/kota di NTT yang terpapar COVID-19 dari sebelumnya hanya 13 kabupaten dan satu kota.
Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kupang yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste itu, kata dia, diketahui melalui pemeriksaan sampel usap (swab) di laboratorium biologi monekuler polymerase chain reaction (PCR) RSUD W.Z.Johannes Kupang.
Menurut dia, pada Senin (13/7) /2020 ada 46 sample swab yang diperiksa, yaitu berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sumba Barat Daya, Sumba Timur dan Timor Tengah Utara.
Dalam pemeriksaan itu diketahui ada satu sampel swab yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari Kabupaten Kupang.
"Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kupang itu merupakan pelaku perjalanan yang pernah ke daerah yang terpapar COVID-19," katanya.
GTPP COVID-19 NTT mencatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih dirawat sebanyak 31 orang terdiri atas Kota Kupang tiga orang , Flores Timur satu orang, Nagekeo dua orang, Manggarai seorang, dan Manggarai Barat delapan orang.
Sementara Kabupaten Sumba Timur tiga orang, Sumba Barat Daya seorang, Sumba Barat empat orang, Timor Tengah Utara satu orang, Kabupaten Kupang seorang dan Sikka enam orang.
Baca juga: Potensi penyebaran COVID-19 di Manggarai Barat masih tinggi
Baca juga: Artikel - Mampukah Ende mempertahankan status zona hijau COVID-19?
Sedangkan beberapa kabupaten yang sebelumnya memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19 namun sudah dinyatakan bebas COVID-19 yaitu Kabupaten Rote Ndao dan Timor Tengah Selatan dan Ende, demikian Dominikus Minggu Mere.
"Dengan adanya penambahan satu pasien yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Kupang maka jumlah daerah yang terpapar COVID-19 menjadi 14 daerah dari sebelumnya 13 kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Senin, (13/7).
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 terus bertambah menjadi 35.638
Ia mengatakan, saat ini sudah 14 dari 22 kabupaten/kota di NTT yang terpapar COVID-19 dari sebelumnya hanya 13 kabupaten dan satu kota.
Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kupang yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste itu, kata dia, diketahui melalui pemeriksaan sampel usap (swab) di laboratorium biologi monekuler polymerase chain reaction (PCR) RSUD W.Z.Johannes Kupang.
Menurut dia, pada Senin (13/7) /2020 ada 46 sample swab yang diperiksa, yaitu berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sumba Barat Daya, Sumba Timur dan Timor Tengah Utara.
Dalam pemeriksaan itu diketahui ada satu sampel swab yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari Kabupaten Kupang.
"Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kupang itu merupakan pelaku perjalanan yang pernah ke daerah yang terpapar COVID-19," katanya.
GTPP COVID-19 NTT mencatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih dirawat sebanyak 31 orang terdiri atas Kota Kupang tiga orang , Flores Timur satu orang, Nagekeo dua orang, Manggarai seorang, dan Manggarai Barat delapan orang.
Sementara Kabupaten Sumba Timur tiga orang, Sumba Barat Daya seorang, Sumba Barat empat orang, Timor Tengah Utara satu orang, Kabupaten Kupang seorang dan Sikka enam orang.
Baca juga: Potensi penyebaran COVID-19 di Manggarai Barat masih tinggi
Baca juga: Artikel - Mampukah Ende mempertahankan status zona hijau COVID-19?
Sedangkan beberapa kabupaten yang sebelumnya memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19 namun sudah dinyatakan bebas COVID-19 yaitu Kabupaten Rote Ndao dan Timor Tengah Selatan dan Ende, demikian Dominikus Minggu Mere.