Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) NTT Brigjen TNI Adrianus San meminta pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTT agar meningkatkan kewaspadaan dini pada bahaya terorisme di provinsi berbasis kepulauan itu.
"FKPT NTT harus mulai meningkatkan kewaspadaannya akan bahaya terorisme di daerah ini," katanya saat menerima kehadiran Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E Lisapaly, di Kantor BIN Daerah Provinsi NTT, Selasa, (28/7).
Baca juga: Perlu sosialisasi pencegahan terorisme di tingkat kelurahan
Ia menilai bahwa bahaya terorisme masih terus mengintai provinsi yang dikenal dengan toleransi umat beragama terbaik di Indonesia tersebut. Banyak orang yang iri karena NTT hingga saat ini masyarakatnya tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang mampu memecah belah persatuan dan kesatuan.
Oleh karena itu ia mengimbau agar berbagai program yang dimiliki oleh FKPT hendaknya dijalankan lebih efektif. Artinya kata dia perlu ada program tambahan baik itu triwulan atau setiap bulannya,
"Selain program yang diagendakan secara nasional oleh BNPT, FKPT NTT perlu ada program tambahan baik itu triwulan atau setiap bulannya," tutur dia.
Mantan Kepala Staf Korem 161/Wirasakti Kupang ini juga berharap agar FKPT NTT bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam menjalankan fungsi pencegahan dan kewaspadaan dini termasuk bersama BIN Daerah.
Tujuannya, agar semua program FKPT NTT bisa berjalan dengan efektif serta perlu perhatian Pemerintah provinsi NTT termasuk penganggaran melalui hibah atau APBD.
Baca juga: BNPT gandeng FKPT NTT gelar lomba jurnalistik tentang terorisme
Sementara itu Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E Lisapaly, menginformasikan berbagai kegiatan FKPT NTT bidang media massa yang baru digelar dan kegiatan bidang pemuda, penelitian dan bidang agama yang akan digelar pada waktu yang akan datang.
Ia menyampaikan kalau radikalisme dan terorisme berpotensi berkembang di tengah masyarakat NTT, sehingga perlu diwaspadai bersama agar tidak menimbulkan masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Dengan sinergi, diharapkan dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut," ungkap Johanna yang juga kepala Kesbangpol Provinsi NTT itu.
Baca juga: Pemerintah harus mencegah radikal pasif
Sebelumnya juga FKPT NTT bertatap muka juga dengan Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin. Dalam kesempatan itu Kapolda NTT mengimbau agar FKPT NTT dapat melakukan sosialisasikan bahaya terorisme hingga ke tingkat desa.
"FKPT NTT harus mulai meningkatkan kewaspadaannya akan bahaya terorisme di daerah ini," katanya saat menerima kehadiran Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E Lisapaly, di Kantor BIN Daerah Provinsi NTT, Selasa, (28/7).
Baca juga: Perlu sosialisasi pencegahan terorisme di tingkat kelurahan
Ia menilai bahwa bahaya terorisme masih terus mengintai provinsi yang dikenal dengan toleransi umat beragama terbaik di Indonesia tersebut. Banyak orang yang iri karena NTT hingga saat ini masyarakatnya tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang mampu memecah belah persatuan dan kesatuan.
Oleh karena itu ia mengimbau agar berbagai program yang dimiliki oleh FKPT hendaknya dijalankan lebih efektif. Artinya kata dia perlu ada program tambahan baik itu triwulan atau setiap bulannya,
"Selain program yang diagendakan secara nasional oleh BNPT, FKPT NTT perlu ada program tambahan baik itu triwulan atau setiap bulannya," tutur dia.
Mantan Kepala Staf Korem 161/Wirasakti Kupang ini juga berharap agar FKPT NTT bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam menjalankan fungsi pencegahan dan kewaspadaan dini termasuk bersama BIN Daerah.
Tujuannya, agar semua program FKPT NTT bisa berjalan dengan efektif serta perlu perhatian Pemerintah provinsi NTT termasuk penganggaran melalui hibah atau APBD.
Baca juga: BNPT gandeng FKPT NTT gelar lomba jurnalistik tentang terorisme
Sementara itu Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E Lisapaly, menginformasikan berbagai kegiatan FKPT NTT bidang media massa yang baru digelar dan kegiatan bidang pemuda, penelitian dan bidang agama yang akan digelar pada waktu yang akan datang.
Ia menyampaikan kalau radikalisme dan terorisme berpotensi berkembang di tengah masyarakat NTT, sehingga perlu diwaspadai bersama agar tidak menimbulkan masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Dengan sinergi, diharapkan dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut," ungkap Johanna yang juga kepala Kesbangpol Provinsi NTT itu.
Baca juga: Pemerintah harus mencegah radikal pasif
Sebelumnya juga FKPT NTT bertatap muka juga dengan Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin. Dalam kesempatan itu Kapolda NTT mengimbau agar FKPT NTT dapat melakukan sosialisasikan bahaya terorisme hingga ke tingkat desa.