Kupang (ANTARA) - Masyarakat Nasipanaf, Desa Baumata Barat, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, membangun jalan raya dengan konstruksi beton secara bergotong royong pada peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI.
Ketua panitia pelaksana pembangunan jalan, Hasan Mansur kepada wartawan, Sabtu, (8/8) mengatakan inisiatif pembangunan jalan raya merupakan gagasan seluruh masyarakat menyusul buruknya kondisi infrastruktur jalan raya di daerah itu.
"Kondisi ruas jalan raya yang ada sangat memprihatinkan sehingga mengganggu semua aktivitas usaha warga. Pada musim hujan kondisi jalan menjadi sangat buruk, sehingga mendorong masyarakat membangun jalan raya secara mandiri menggunakan konstruksi beton agar mampu bertahan lama," kata Hasan Mansur.
Ia mengatakan ruas jalan yang selesai dikerjakan mencapai 300 meter dari 800 meter yang akan dibangun warga.
Baca juga: Wabup Kupang pastikan tindak kades potong BLT Dana Desa
Menurut dia, pembangunan jalan sepanjang 300 meter dengan konstruksi beton hanya menelan anggaran sebesar Rp78 juta.
Mansur Hasan menjelaskan material bangunan semen dan batu kerikil untuk pembangunan jalan merupakan sumbangan sejumlah donatur yang mendukung pembangunan jalan itu.
"Pengerjaan jalan dilakukan masyarakat secara bergotong royong oleh warga. Ada 200 warga yang dilibatkan dalam pekerjaan jalan yang berlangsung selama tiga pekan," tegasnya.
Ruas jalan yang dibangun warga di Nasipanaf, Kabupaten Kupangm Nusa Tenggara Timur sudah dapat dilintasi kendaraan umum. (Antara/ Benny Jahang)
Menurut dia, pembangunan jalan raya segera ditambah 100 meter sehingga pada 17 Agustus 2020 jalan yang dibangun mencapai 400 meter.
Baca juga: Warga hibahkan lahan bangun terminal AKD di Kabupaten Kupang
"Kami akan mengelar pesta rakyat sebagai wujud syukur atas pembangunan jalan raya sekaligus untuk memperingati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI," kata Mansyur.
Ketua panitia pelaksana pembangunan jalan, Hasan Mansur kepada wartawan, Sabtu, (8/8) mengatakan inisiatif pembangunan jalan raya merupakan gagasan seluruh masyarakat menyusul buruknya kondisi infrastruktur jalan raya di daerah itu.
"Kondisi ruas jalan raya yang ada sangat memprihatinkan sehingga mengganggu semua aktivitas usaha warga. Pada musim hujan kondisi jalan menjadi sangat buruk, sehingga mendorong masyarakat membangun jalan raya secara mandiri menggunakan konstruksi beton agar mampu bertahan lama," kata Hasan Mansur.
Ia mengatakan ruas jalan yang selesai dikerjakan mencapai 300 meter dari 800 meter yang akan dibangun warga.
Baca juga: Wabup Kupang pastikan tindak kades potong BLT Dana Desa
Menurut dia, pembangunan jalan sepanjang 300 meter dengan konstruksi beton hanya menelan anggaran sebesar Rp78 juta.
Mansur Hasan menjelaskan material bangunan semen dan batu kerikil untuk pembangunan jalan merupakan sumbangan sejumlah donatur yang mendukung pembangunan jalan itu.
"Pengerjaan jalan dilakukan masyarakat secara bergotong royong oleh warga. Ada 200 warga yang dilibatkan dalam pekerjaan jalan yang berlangsung selama tiga pekan," tegasnya.
Menurut dia, pembangunan jalan raya segera ditambah 100 meter sehingga pada 17 Agustus 2020 jalan yang dibangun mencapai 400 meter.
Baca juga: Warga hibahkan lahan bangun terminal AKD di Kabupaten Kupang
"Kami akan mengelar pesta rakyat sebagai wujud syukur atas pembangunan jalan raya sekaligus untuk memperingati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI," kata Mansyur.